One of the church's struggles when dealing directly with the community is the culture adopted and which dominates people's lives. Likewise with the church dealing with the Taba Dayak community, where the community still believes in a ritual called taking back the spirit that has been taken away by the Sisil ghost. In this ritual, a form of atonement is made between humans, who are deemed guilty, and the Sisil Ghost by giving offerings. This is a challenge for the church to give awareness to the Taba Dayak community about God's power over life. With the help of a qualitative methodology, particularly through a literature study approach, this article wishes to describe the steps of Christian Religious Education, which is the duty of the church, to give awareness to the Taba Dayak community about the existence of God which overcomes all their beliefs about gods. The results of the study show that Christian Religious Education plays a major role in bringing awareness to the Taba Dayak community that it is God who must be the main guide in facing every suffering and problem in this world. ABSTRAKSalah satu pergumulan gereja ketika berhadapan langsung dengan masyarakat adalah budaya yang dianut dan yang menguasai kehidupan masyarakat. Demikian juga dengan gereja yang berhadapan dengan masyarakat Dayak Taba, di mana masyarakat masih mempercayai sebuah ritual yang disebut mengambil kembali semangat/roh yang sudah dirampas oleh Hantu Sisil. Dalam ritual itu dilakukan bentuk pendamaian antara manusia, yang dipandang bersalah, dengan Hantu Sisil melalui pemberian sesaji. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi gereja untuk memberi kesadaran kepada masyarakat Dayak Taba mengenai keberkuasaan Tuhan terhadap kehidupan. Dengan dibantu oleh metodologi kualitatif, khususnya melalui pendekatan studi pustaka, artikel ini hendak menjabarkan langkah-langkah Pendidikan Agama Kristen, yang menjadi tugas dari gereja, untuk memberi kesadaran kepada masyarakat Dayak Taba tentang keberadaan Tuhan yang mengatasi segala kepercayaan mereka tentang dewa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Kristen berperan besar untuk membawa kesadaran bagi masyarakat Dayak Taba bahwa Tuhanlah yang harus menjadi pegangan utama dalam menghadapi setiap penderitaan dan permasalahan di dunia ini. Kata Kunci: Masyarakat Dayak Taba; Hantu Sisil; Pendidikan Agama Kristen, Gereja
Copyrights © 2023