Status gizi dapat diukur dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah cara sederhana dan mudah untuk menggambarkan hubungan antara berat badan (dalam satuan kilogram) dan tinggi badan (dalam satuan meter). Salah satu variabel yang digunakan untuk menentukan IMT seseorang ialah dengan tinggi badan yang akurat. Akan tetapi, untuk mendapatkan tinggi badan yang tepat pada lansia terbilang cukup sulit karena postur tubuh yang bungkuk, kelumpuhan pada tulang belakang (spinal), atau terjadi kelumpuhan sehingga menyebabkan diharuskan duduk di kursi roda. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui adanya perbedaan antara tinggi badan aktual berdasarkan estimasi tinggi lutut dan panjang ulna pada lansia di Posbindu Desa Cikuya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analititk dengan rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia baik pria maupun wanita dengan usia 55-64 tahun di Posbindu Desa Cikuya. Sampel berjumlah 91 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah microtoice, timbangan berat badan digital, metlin dan knee high caliper. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji Independent t-test). Hasil uji Independent t-test dengan tingkat pemaknaan (a) 0,05 diperoleh dari dua variabel yakni tinggi lutut p-value (0,521) dan panjang ulna (0,408) yang berarti lebih besar dari 0,05 (p-value < 0,05) maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara tinggi badan aktual dengan tinggi lutut dan panjang ulna.
Copyrights © 2023