Kelelahan kerja merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja di antaranya adalah aktivitas kerja fisik, stasiun kerja tidak ergonomis, sikap paksa, pekerjaan yang monoton, kebutuhan kalori yang kurang, dan waktu kerja-istirahat yang kurang tepat. Pekerja mekanik di bengkel sepeda motor melakukan pekerjaan fisik yang lebih dominan dengan beban kerja yang tidak ringan serta risiko ergonomi seperti postur tubuh yang tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Sampel penelitian adalah pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekataan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan seluruh pekerja adalah laki-laki, mayoritas termasuk kategori usia muda (13-25 tahun), dan bekerja >8 jam per hari. Mayoritas pekerja (76%) memiliki IMT normal dan 64% memiliki masa kerja ≤5 tahun. Hasil analisis uji Spearman Correlation menunjukkan adanya hubungan bermakna antara postur kerja dengan kelelahan kerja (p<0.05, r = 0.364) serta beban kerja dengan kelelahan kerja (p<0.05, r = 0.378) pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara postur dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Kata kunci: kelelahan kerja, postur kerja, beban kerja
Copyrights © 2023