Artikel ini mengkaji tentang upaya pembentukan manusia yang berparadigma qur’ani melalui tafakur ayat-ayat Allah, yakni: ayat-ayat Qauliyah, Afaqiyah dan Anfusiyah yang terkandung dalam QS. Fussilat [41]: 53. Cara pandang manusia modern yang dikenal dengan paradigma sains modern, turut andil dalam melahirkan kemerosotan moral manusia modern-kontemporer dan krisis ekologi global yang berdampak pada bencana alam di abad ke-21. Dari sini terlihat pentingnya reintegrasi ilmu atau sains modern dengan agama yang didasarkan pada wahyu al-Qur’an untuk melahirkan kembali manusia literat dan berparadigma qur’ani. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, artikel ini menyimpulkan bahwa Tafakur ayat-ayat Allah baik ayat-ayat qauliyah (al-Qur’an), afaqiyah (alam raya) dan anfusiyah (diri manusia) merupakan suatu metode dalam pembentukan manusia yang berparadigma al-Qur’an (Qur’anic theory building) yang digunakan dalam memahami realitas dan mengantarkan seseorang pada realitas tertinggi, yakni Sang Maha Benar (al-Haqq). Dalam aplikasinya, perumusan paradigma al-Qur’an dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yakni tahapan pembacaan, pemahaman dan pengamalan.
Copyrights © 2021