Sari - Kabupaten Garut, terutama daerah Arinem dan sekitarnya secara umum disusun oleh batuan beku yangberasal dari aktivitas magmatik tua dan gunung api muda Papandayan, hal ini menyebabkan adanya adanyapotensi cebakan mineral bijih. Daerah Arinem Cisewu dan sekitarnya merupakan daerah alterasi danmineralisasi diantaranya emas, tembaga, plumbum dan zink ( Heru Sigit dkk, 2019). Keberadaan satuanbatuan hasil dari proses vulkanisme purba berupa sedimen vulkanik dan intrusi, serta proses – proses geologilainnya yang mendukung terjadinya proses deposit mineral bijih. Lokasi penelitian menunjukan adanyakeberadaan struktur geologi yang mengontrol potensi endapan mineral bijih di daerah tersebut. Daerahtelitian termasuk dalam Ijin Usaha Pertambangan Perusahaan Tambang Aneka Tambang dan terdapat jugatambang rakyat yang sudah tutup mereka mengambil bijih emas, tembaga dan galena. Penelitain sebelumnyamenunjukkan bahwa daerah telitian dan sekitarnya merupakan tipe deposit Epithermal Low Sulfidation yangsecara umum keberadaannya pada urat-urat kuarsa (Antam, 2016 & Heru Sigit dkk,2019). Penelitian inimerupakan kelanjutan untuk mengetahui temperatur mineralisasi dan zona alterasi, disamping litologi danstruktur yang ada di daerah telitian. Metode secara umum penelitian adalah pemetaan geologipermukaan,sedangkan untuk mengetahui temperatur dengan menggunakan analisa fluid inclusion pada contohurat kuarsa yang diambil pada daerah telitian, Penelitian ini peneliti terdapat 4 sampel urat kuarsa akan tetapiyang bagus untuk dianalisa adalah 2 sampel yang diinterpretasikan dapat mewakili temperatur kehadiranmineralalisasi di daerah telitian, Hasilnya menunjukkan bahwa mineralisasi di daerah telitian diinterpretasikandengan temperatur berkisar antara 231OOC – 420C. Kata-kata kunci : mineral bijih, alterasi, mineralisasi, epithermal low sulfidation, inklusi fluida, urat kuarsa
Copyrights © 2020