ABSTRAK Penyakit kronis telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan merupakan masalah serius yang masih mendapat perhatian khusus di bidang kesehatan. Hal ini dapat diketahui pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sebagai salah satu upaya pelayanan kesehatan di dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi kematian akibat penyakit kronis terutama yang tidak menular di Indonesia, sejak tahun 2014 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menerapkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Hasil survei nasional melaporkan bahwa kepuasan peserta terhadap BPJS Kesehatan mengalami penurunan dari 81% pada tahun 2014 menjadi 79% dan 78,5% pada tahun 2015 dan 2016. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan peserta Prolanis di seluruh Puskesmas Kota Denpasar dilihat dari dimensi mutu pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif dengan 420 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner sejak bulan Juli 2021 sampai September 2021. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian yaitu adanya hubungan kehandalan (p value = 0,000), daya tanggap (p value = 0,000), jaminan (p value = 0,000), kepedulian (p value = 0,000), dan bukti fisik ( p value = 0,000) dengan kepuasan peserta Prolanis. Kesimpulan penelitian yaitu adanya hubungan dimensi mutu pelayanan terhadap kepuasan peserta Prolanis di Puskesmas Denpasar dan disarankan agar petugas kesehatan di Puskesmas kota Denpasar agar tetap memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta Prolanis. Kata kunci: Mutu pelayanan, Prolanis, penyakit tidak menular (PTM) ABSTRACT Chronic disease has become one of the biggest causes of death in the world and is a serious problem that still receives special attention in the health sector. It can be seen in 2016, around 71 percent of the causes of death in the world are non-communicable diseases (NCDs) which kill 36 million people per year. As one of the health service efforts in an effort to improve public health and reduce deaths from chronic diseases, especially non-communicable diseases in Indonesia, since 2014 the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) has implemented the Chronic Disease Management Program (Prolanis).The results of a national survei report that participant satisfaction with BPJS has decreased from 81% in 2014 to 79% and 78.5% in 2015 and 2016. The study aims to determine the relationship between service perceptions and Prolanis participant satisfaction at the Denpasar City Health Center. This research is a quantitative research that will use an analytical approach with 420 respondents. Data collection using a questionnaire from July 2021 to September 2021. Data analysis using the Chi-Square test. The results of the study are that there is a relationship between reliability (p value = 0.000), responsiveness (p value = 0.000), assurance (p value = 0.000), concern (p value = 0.000), and physical evidence (p value = 0.000) with participant satisfaction. Prolanis. The conclusion of the study is that there is a perception of service quality on the satisfaction of Prolanis participants at the Denpasar Health Center and it is recommended that health workers at the Denpasar City Health Center pay attention to the quality of services provided to Prolanis participants. Keywords: Service quality, Prolanis, non-communicable diseases (NCDs)
Copyrights © 2022