Di Indonesia, sistem penyebaran pos stasiun hujan masih kurang memadai. Pencatatan data hujan sangatlah penting untuk suatu perencanaan bangunan air sehingga diperlukan data yang lengkap dan akurat melihat tingginya resiko yang dapat mempengaruhi suatu analisis hidrologi. Di era industri ini, banyak ilmuan menciptakan teknologi modern, salah satunya satelit meteorologi untuk mencatat curah hujan yang terjadi di bumi yaitu TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission). TRMM merupakan satelit teknologi pemantau yang dapat menjadi alternatif data curah hujan daerah tropis. Namun, data TRMM harus di validasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data TRMM dengan stasiun curah hujan di lapangan sudah sesuai. Sub DAS Keduang digunakan sebagai lokasi studi ini berdasarkan ketersediaan data dan kendala yang dimiliki Sub DAS Keduang. Sub DAS Keduang terdapat pada wilayah yang minim stasiun hujan, oleh sebab itu dilakukan analisis validasi data curah hujan dengan menggunakan metode Root Mean Squared Error (RMSE), Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Koefisien Korelasi (R), dan Kesalahan Relatif (KR). Analisis ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu analisis validasi data tidak terkoreksi dan analisis validasi data terkoreksi dengan melalui suatu proses yang dinamakan kalibrasi. Hasil analisis data terkoreksi memiliki nilai lebih baik dibandingkan data tidak terkoreksi. Analisis validasi data terkoreksi dapat digunakan sebagai alternatif data hidrologi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022