Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) secara mandiri dapat dilakukan menggunakan media video edukasi. Namun, belum ada kepastian apakah video animasi atau video demonstrasi yang lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dengan cepat, mengingat semakin meningkatnya kejadian henti jantung di Indonesia. Sasaran penelitian ini adalah remaja di SMP Ngurah Rai Pecatu untuk menciptakan bystander muda yang memiliki sikap positif dalam melakukan BHD. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan efektivitas penggunaan video animasi dengan video yang diperagakan oleh manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang BHD. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental designs dengan rancangan non equivalent control group pre test dan post test. Sampel penelitian berjumlah 48 siswa kelas IX SMP Ngurah Rai Pecatu yang masih aktif dan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Perbandingan yang dilakukan adalah membandingkan efektivitas video animasi dengan video demonstrasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang BHD. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara langsung dan analisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan kedua video tersebut efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara video animasi dan video demonstrasi dengan nilai signifikansi 0.816 (p>0.05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan efektivitas video edukasi animasi dan video demonstrasi dalam meningkatkan pengetahuan BHD siswa SMP Ngurah Rai Pecatu.
Copyrights © 2022