World Health Organization (WHO 2022) memperkirakan bahwa saat ini prevalensi global hipertensi adalah 22% dari total populasi dunia, dengan kurang dari seperlima melakukan upaya untuk mengontrol tekanan darah. Di Indonesia diperkirakan mencapai 15 juta, namun hanya 4% yang terkendali. Terapi non-farmakologis merupakan alternatif dalam pengobatan hipertensi yang dapat digunakan sebagai suplemen untuk mendapatkan efek terapi obat yang lebih baik. Tujuan untuk menganalisis penerapan terapi alternatif komplementer bekam dalam menurunkan tekanan darah pasien hipertensi Metode menggunakan desain penelitian literatur review. Pencarian jurnal internasional didapatkan melalui beberapa sumber diantaranya: Proquest, ScienceDirect, Scopus, Emerald Insight. Ada 10 artikel yang diperoleh akan di review, hasil dari informasi tentang penerapan terapi alternatif komplementer bekam, dan melakukan analisis dari literatur yang diterbitkan sehingga didapatkan penurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di berbagai negara. Pemberian terapi bekam sebagai salah satu terapi alternatif komplementer yang sangat memberikan efek yang baik dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Terapi ini dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menstimulasi zat nitroksida sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah perifer.
Copyrights © 2022