Keterbatasan ruang dan interaksi sosial yang terjadi selama pandemi Covid-19 memberikan dampak berkelanjutan kepada masyarakat termasuk mahasiswa. Ditemukan bahwa masalah psikologis mahasiswa meningkat setelah pandemi, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang membutuhkan layanan konseling. Masalah tersebut terjadi akibat keterbatasan ruang dan lingkup sosial yang mengakibatkan stres bertumpuk tanpa adanya pelampiasan (katarsis). Stres yang meningkat dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental individu dalam aspek emosi. Salah satu cara untuk melepaskan hambatan emosi tersebut adalah dengan mengekspresikannya dalam tulisan atau karya. Tulisan merupakan salah satu bentuk bahasa yang dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi para mahasiswa. Studi ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis jenis emosi yang diekspresikan mahasiswa melalui tulisan pada media Instagram. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menelaah teks yang tersedia secara realistis dan sistematis sesuai dengan tujuan studi. Teks yang diambil berasal dari 5 akun Instagram mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Telaah teks menghasilkan data bahwa jenis emosi yang diekspresikan oleh mahasiswa adalah senang (joy), sedih (sad), marah (anger), takut (fear), ragu/curiga, dan emosi yang tidak teridentifikasi. Temuan dalam studi ini adalah jenis emosi yang diekspresikan melalui tulisan pada media Instagram dapat dikategorikan menjadi emosi tunggal dan emosi jamak. Temuan ini memiliki makna bahwa mahasiswa dapat mengekspresikan satu emosi spesifik atau beberapa jenis emosi dasar dalam rentang waktu yang berdekatan. Diharapkan dengan katarsis emosi yang dituangkan melalui tulisan di media Instagram dapat menurunkan tingkat stres responden dan mendukung tercapainya kesehatan mental mahasiswa. Kata kunci :
Copyrights © 2021