Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

RUANG LIMINAL YANG AMBIVALEN: TRADISI DAN MODERNITAS DI LOMBOK DALAM KUMPULAN PUISI LANGIT SEPERTI CANGKANG TELUR BEBEK KARYA IMAM SAFWAN Khairussibyan, Muhammad; Mega Marahayu, Nila
Jurnal Ilmiah Lingua Idea Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.708 KB) | DOI: 10.20884/1.jili.2018.9.2.1170

Abstract

This research tried to reveal how the dynamics of contradiction between tradition and modernity in Lombok and how Lombok’s poet Imam Safwan, through a collection of poems of Langit Seperti Cangkang Telur Bebek (LSCTB) addressed the issue of tradition and modernity. The purpose of this study is to reveal the forms of conflict between modernity and tradition in Lombok dan view the poet’s attitude toward the conflict. The theory and analysis method of the binary opposition of Yuri Lotman’s semiotic were used to dismantle the structure and ideology of Imam Safwan’s poems. This study found that the problems of tradition and modernity in Lombok was found in the poems of Imam Safwan. Coping with this problem, Imam Safwan’s poems show ambivalence that the evaluation of two semiosphere (tradition and modernity) was conducted in turn. In a poem, Imam evaluated tradition from the point of view of modernity but in other poetry, Imam evaluated modernity from the point of view of tradition. This ambivalent attitude shows that Imam occupies the border of the semiosphere or the liminal space ini which tradition and modernity seek to be negotiated.
Makna Lirik Lagu Sekar Gadung dalam Pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari: Perspektif Semiotika Riffaterre Marahayu, Nila Mega; Suhardi, Imam; Yanti, Sri Nani Hari
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v8i3.36029

Abstract

Artikel ini membahas makna lirik Lagu Sekar Gadung dalam pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari melalui perspektif Semiotika Riffaterre. Artikel ini dilatarbelakangi kesakralan atas keutamaan lirik lagu Sekar Gadung dalam pementasan seni tari Lengger Lanang Langgeng Sari. Selain itu, dilatarbelakangi pula oleh ekistensi lagu tersebut sebagai sastra lokal sekaligus seni rakyat yang tetap mampu menarik perhatian masyarakat modern ini. Analisis dalam artikel ini menggunakan teori semiotika riffateterre dan metode yang digunakan adalah metode pemaknaan melalui pembacaan semiotika tingkat pertama atau heuristik dan pemaknaan secara retroaktif atau hermeneutik. Kedua metode pembacaan tersebut mengantarkan pada penafsiran secara utuh lagu tersebut bahwa Lagu Sekar Gadung adalah lagu yang sarat dengan unsur lirik yang estetik. Selain itu, lagu sekar gadung memiliki makna , sebagai lagu yang diyakini sarat akan kemagisan karena mampu mengundang indang berupa ruh atau jiwa leluhur, sehingga  menghidupkan (menyemangati) penari lengger dalam keprofesionalan sebagai penari dan gerakan-gerakan tari yang lebih hidup.   This article discussed the meaning of Sekar Gadung song lyric in the Lengger Lanang Langgeng Sari performance through the Riffaterre?s semiotics perspective.The background of this research was the sanctity of Sekar Gadung song lyrics in the Lengger Lanang Langeng Sari dance performance. In addition, it was also derived from the existence of the song as both local literature and traditional art which still attract the attention of modern people. The analysis applied Rifateterre?s Semiotics theory and the method used was the meaning interpretation through the first stage semioticreading or heuristics and the retroactive meaning interpretation or hermeneutics. Both of the reading methods lead to a thorough interpretation that Sekar Gadung is a song that comprises aesthetic lyrics. In addition, Sekar Gadung song has some meanings, namely as a song which is believed as full of magic because it can invite indang in the form of spirit or soul of the ancestors in order to enliven (to support) the lengger dancers and their professionalism as the dancers and makes their dance movement more lively.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL BENGKEL SASTRA Krisnawati, Vera; Marahayu, Nila Mega
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 6, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v6i1.10470

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model bengkel sastra melalui media kotak gambar ajaib dan (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi menggunakan model bengkel sastra melalui media kotak gambar ajaib. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMP Negeri 4 Purwokerto. Pelaksanaan siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Validitas data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Peningkatan kualitas proses selama dua siklus dilihat dari aspek keaktifan peserta didik sebesar 65% dan 78%, perhatian peserta didik sebesar 68% dan 80%, dan keterlaksanaan peserta didik sebesar 69% dan 81%. Peningkatan kemampuan menulis puisi peserta didik dapat dibuktikkan dari nilai rata-rata siklus I sebesar 69,81 dan siklus II sebesar 79,59. Dengan demikian, penerapan model bengkel sastra dapat meningkatkan kualitas proses dan kemampuan menulis puisi peserta didik kelas VII A SMP Negeri 4 Purwokerto.
A Makna Sifat Tuhan dalam Puisi “Kalau Kau Rindu Aku” Karya Dharmadi; Kajian Semiotika Riffaterre Nugroho, Bivit Angoro Anggoro Prasetyo; Marahayu, Nila Mega; Nurharyani, Octaria Putri
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 3 (2020): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i3.41442

Abstract

This research discusses a poem entitled “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]” contained in a Poem Collection Book “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]”. This is the core poem of the book written by Dharmadi, a local poet from Banyumas. From the readers’ point of view and in term of meaning, this poem has ambiguities either as a spiritual or romantic lyric poem. This research is conducted to reveal the meaning of God’s characters as the divinity insights which can be used as the readers’ contemplation vehicles regarding to the humans’ spiritual needs from the poet’s perspectives with Banyumas characteristics represented through the poem. This research was based on the theory of Riffaterre semiotics. Heuristic and retroactive reading methods were employed to determine the matrixes, models, and variants to deeply discuss the meaning or significance of the poem. The analysis results showed the poem significances by depicting humans as a spiritual creature and explaining the God’s characters, such as exist, immortal, having wills, seeing, hearing, and knowing. This research is expected to provide benefits as new insights related to the poem interpretations by depicting the God’s characteristics contained in the poem entitled “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]” written by Dharmadi as the poet’s perspectives with Banyumas Background and to appreciate the existence of local poets in the literature domain. Penelitian ini membahas puisi “Kalau Kau Rindu Aku” karya Dharmadi yang terdapat dalam Buku Kumpulan Puisi Kalau Kau Rindu Aku dilatarbelakangi bahwa puisi tersebut sebagai puisi utama dalam buku karya penyair lokal Banyumas tersebut. Selain itu, sebagai puisi yang memiliki ambiguitas dalam tataran pemaknaan dalam sudut pandang pembaca antara puisi spiritual dengan puisi liris romantis. Penelitian terhadap puisi ini dilakukan untuk menemukan pemaknaan atas sifat-sifat Tuhan sebagai wacana ketuhanan yang dapat dijadikan sarana kontemplasi pembaca atas kebutuhan spiritualitas manusia dari sudut pandang penyair dengan karakter Banyumas yang direpresentasikan melalui puisi. Penelitian ini berdasarkan teori semiotika Riffaterre sebagai kajiannya. Dalam penelitian ini digunakan metode pembacaan heuristik dan retroaktif, penentuan matriks, model, dan varian. Metode tersebut untuk mengkaji makna yang dalam atau signifikansi dari puisi. Hasil analisis menunjukkan signifikansi puisi, yaitu menggambarkan manusia adalah makhluk spiritual dan menggambarkan sifat-sifat Tuhan, diantaranya sifat ada, kekal, berkehendak, melihat, mendengar, dan mengetahui. Manfaat penelitian ini untuk memberikan kajian baru mengenai interpretasi puisi dengan penggambaran sifat-sifat Tuhan pada Puisi “Kalau Kau Rindu Aku” Karya Dharmadi sebagai sudut pandang penyair berlatar Banyumas. Penelitian ini juga bermanfaat pemberian apresiasi agar eksistensi penyair lokal dalam ranah sastra.
Makna Lirik Lagu Sekar Gadung dalam Pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari: Perspektif Semiotika Riffaterre Marahayu, Nila Mega; Suhardi, Imam; Yanti, Sri Nani Hari
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas makna lirik Lagu Sekar Gadung dalam pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari melalui perspektif Semiotika Riffaterre. Artikel ini dilatarbelakangi kesakralan atas keutamaan lirik lagu Sekar Gadung dalam pementasan seni tari Lengger Lanang Langgeng Sari. Selain itu, dilatarbelakangi pula oleh ekistensi lagu tersebut sebagai sastra lokal sekaligus seni rakyat yang tetap mampu menarik perhatian masyarakat modern ini. Analisis dalam artikel ini menggunakan teori semiotika riffateterre dan metode yang digunakan adalah metode pemaknaan melalui pembacaan semiotika tingkat pertama atau heuristik dan pemaknaan secara retroaktif atau hermeneutik. Kedua metode pembacaan tersebut mengantarkan pada penafsiran secara utuh lagu tersebut bahwa Lagu Sekar Gadung adalah lagu yang sarat dengan unsur lirik yang estetik. Selain itu, lagu sekar gadung memiliki makna , sebagai lagu yang diyakini sarat akan kemagisan karena mampu mengundang indang berupa ruh atau jiwa leluhur, sehingga menghidupkan (menyemangati) penari lengger dalam keprofesionalan sebagai penari dan gerakan-gerakan tari yang lebih hidup. This article discussed the meaning of Sekar Gadung song lyric in the Lengger Lanang Langgeng Sari performance through the Riffaterre’s semiotics perspective.The background of this research was the sanctity of Sekar Gadung song lyrics in the Lengger Lanang Langeng Sari dance performance. In addition, it was also derived from the existence of the song as both local literature and traditional art which still attract the attention of modern people. The analysis applied Rifateterre’s Semiotics theory and the method used was the meaning interpretation through the first stage semioticreading or heuristics and the retroactive meaning interpretation or hermeneutics. Both of the reading methods lead to a thorough interpretation that Sekar Gadung is a song that comprises aesthetic lyrics. In addition, Sekar Gadung song has some meanings, namely as a song which is believed as full of magic because it can invite indang in the form of spirit or soul of the ancestors in order to enliven (to support) the lengger dancers and their professionalism as the dancers and makes their dance movement more lively.
A Makna Sifat Tuhan dalam Puisi “Kalau Kau Rindu Aku” Karya Dharmadi; Kajian Semiotika Riffaterre Nugroho, Bivit Angoro Anggoro Prasetyo; Marahayu, Nila Mega; Nurharyani, Octaria Putri
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 3 (2020): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i3.41442

Abstract

This research discusses a poem entitled “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]” contained in a Poem Collection Book “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]”. This is the core poem of the book written by Dharmadi, a local poet from Banyumas. From the readers’ point of view and in term of meaning, this poem has ambiguities either as a spiritual or romantic lyric poem. This research is conducted to reveal the meaning of God’s characters as the divinity insights which can be used as the readers’ contemplation vehicles regarding to the humans’ spiritual needs from the poet’s perspectives with Banyumas characteristics represented through the poem. This research was based on the theory of Riffaterre semiotics. Heuristic and retroactive reading methods were employed to determine the matrixes, models, and variants to deeply discuss the meaning or significance of the poem. The analysis results showed the poem significances by depicting humans as a spiritual creature and explaining the God’s characters, such as exist, immortal, having wills, seeing, hearing, and knowing. This research is expected to provide benefits as new insights related to the poem interpretations by depicting the God’s characteristics contained in the poem entitled “Kalau Kau Rindu Aku [If you Miss Me]” written by Dharmadi as the poet’s perspectives with Banyumas Background and to appreciate the existence of local poets in the literature domain. Penelitian ini membahas puisi “Kalau Kau Rindu Aku” karya Dharmadi yang terdapat dalam Buku Kumpulan Puisi Kalau Kau Rindu Aku dilatarbelakangi bahwa puisi tersebut sebagai puisi utama dalam buku karya penyair lokal Banyumas tersebut. Selain itu, sebagai puisi yang memiliki ambiguitas dalam tataran pemaknaan dalam sudut pandang pembaca antara puisi spiritual dengan puisi liris romantis. Penelitian terhadap puisi ini dilakukan untuk menemukan pemaknaan atas sifat-sifat Tuhan sebagai wacana ketuhanan yang dapat dijadikan sarana kontemplasi pembaca atas kebutuhan spiritualitas manusia dari sudut pandang penyair dengan karakter Banyumas yang direpresentasikan melalui puisi. Penelitian ini berdasarkan teori semiotika Riffaterre sebagai kajiannya. Dalam penelitian ini digunakan metode pembacaan heuristik dan retroaktif, penentuan matriks, model, dan varian. Metode tersebut untuk mengkaji makna yang dalam atau signifikansi dari puisi. Hasil analisis menunjukkan signifikansi puisi, yaitu menggambarkan manusia adalah makhluk spiritual dan menggambarkan sifat-sifat Tuhan, diantaranya sifat ada, kekal, berkehendak, melihat, mendengar, dan mengetahui. Manfaat penelitian ini untuk memberikan kajian baru mengenai interpretasi puisi dengan penggambaran sifat-sifat Tuhan pada Puisi “Kalau Kau Rindu Aku” Karya Dharmadi sebagai sudut pandang penyair berlatar Banyumas. Penelitian ini juga bermanfaat pemberian apresiasi agar eksistensi penyair lokal dalam ranah sastra.
IBU DALAM PUISI-PUISI JOKO PINURBO PADA BUKU LATIHAN TIDUR X NYANYIAN PUISI BAJU BULAN; PERSPEKTIF BACHOFEN Nila Mega Marahayu
Haluan Sastra Budaya Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.754 KB) | DOI: 10.20961/hsb.v3i2.33288

Abstract

Penelitian ini membahas puisi-puisi Joko Pinurbo yang terdapat pada buku “Latihan Tidur X Nyanyian Puisi Baju Bulan” yang dilatarbelakangi pemaknaan ibu oleh anak dengan prinsip-prinsip keibuan. Selain itu juga dilandasi atas penyegaran kembali atas pandangan dari kondisi budaya patriarkhi yang memandang dunia matriarkhi sebagai kelemahan, yaitu anggapan bahwa perempuan sebagai pemilik emosional yang dianggap rendah di masyarakat. Hal ini kemudian ditentang dalam sudut pandang Joko Pinurbo sebagai anak. Pemaknaan atas sosok ibu dalam diri anak juga merupakan fenomena sosial budaya masyarakat yang direpresentasikan melalui puisi. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Bachofen dalam menganalisis khususnya pada prinsip keibuan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengkaji makna ibu dengan prinsip keibuan melalui anak. Hasil analisis menunjukkan bahwa prinsip keibuan merupakan kodrat yang dimiliki perempuan di luar dari kodrat biologis dan kodrat keibuan ini bernilai positif atau simbol kekuatan. Kemudian, sosok ibu memiliki makna, yaitu (1) cinta dan perhatian seorang ibu kepada anak, (2) ibu sebagai pemilik kecantikan atau keindahan, (3) ikatan emosional dan intimasi anak laki-laki dengan ibu, (4) transformasi citra ibu dalam sudut pandang anak, dan (5) ketidakpasivan ibu dalam ranah domestik dan publik.
Pelatihan Penyiaran Berita SMK Negeri 3 Banyumas sebagai Sumber Literasi Kearian Lokal Masyarakat Banyumas Gita Anggria Resticka; Erwita Nurdiyanto; Nila Mega Marahayu
Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53621/jippmas.v2i1.131

Abstract

Penyiaran berita termasuk dalam bidang jurnalistik. Saat ini kebutuhan akan tenaga professional jurnalisitik sangat tinggi, sehingga banyak dibuka sekolah atau perguruan tinggi dengan penjurusan broadcasting. Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan strategi-strategi khusus untuk dapat menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar jurnalistik. Tujuan dalam pelaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan penyiaran berita pada siswa jurusan broadcasting di SMK Negeri 3 Banyumas. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SMK Negeri 3 Banyumas yang merupakan satu-satunya sekolah seni di wilayah karesidenan Banyumas yang memiliki jurusan broadcasting. Tema kegiatan pengabdian yaitu seni dan budaya Banyumas sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat setempat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi melalui worskhop mengenai materi-materi yang berkaitan dengan penyiaran berita khususnya penyusunan naskah berita dan pembacaan naskah berita. Selanjutnya, siswa melaksanakan praktik lapangan dengan mengumpulkan, mengolah, mendeskripsikan dan menyusun naskah berita, mengedit serta melaporkan dalam sebuah tayangan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas melalui unggahan youtube. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa produk penyiaran berita audiovisual bertema seni dan budaya Banyumas dengan mengambil objek sentra Batik Papringan di desa Papringan, kecamatan Banyumas dan wisata religi makam Mbah Agung Karang Banar desa Kalisalak, kecamatan Kebasen
HABITUS DAN LINTASAN DHARMADI DALAM EKSISTENSI KEPENYAIRAN SASTRA BANYUMAS Nila Mega Marahayu; Octaria Putri Nurharyani; Bivit Anggoro Prasetyo Nugroho
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i2.161

Abstract

literature’s treasures. Therefore, it is necessary to study in full by examining the poet's biography, relations and acknowledgement, as well as awards and ideological thoughts of the poets. Dharmadi is a part of the local literature of Banyumas’ poet by instilling and determining his position as a poet with a long process to gain legitimacy. The purpose of this study is to perpetuate the assets of Banyumas' local literary treasures and provide the alternative resources in viewing Banyumas literature from the genre of poem and poetry. This study uses a qualitative descriptive method with the theory is the sociological literary criticism of the cultural production arena by Pierre Bourdieu. The results of this research show that the habitus and trajectory are strong supporting factors in Dharmadi's existence of the literary poetry in Banyumas arena. Dharmadi's habitus consists of three elements; historical products habitus, preconscious habitus, regular and patterned habitus. In addition, finding the trajectory of Dharmadi which is individual as a route in the poet's journey to reach the position of the poet in the arena of Banyumas cultural production.
INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA EKSPRESI EMOSI UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA KESEHATAN MENTAL MAHASISWA Ernasiwi Astri Oktavilia; Nila Mega Marahayu
Mandala Of Health Vol 13 No 2 (2021): Mandala Of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2021.13.2.8459

Abstract

Keterbatasan ruang dan interaksi sosial yang terjadi selama pandemi Covid-19 memberikan dampak berkelanjutan kepada masyarakat termasuk mahasiswa. Ditemukan bahwa masalah psikologis mahasiswa meningkat setelah pandemi, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang membutuhkan layanan konseling. Masalah tersebut terjadi akibat keterbatasan ruang dan lingkup sosial yang mengakibatkan stres bertumpuk tanpa adanya pelampiasan (katarsis). Stres yang meningkat dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental individu dalam aspek emosi. Salah satu cara untuk melepaskan hambatan emosi tersebut adalah dengan mengekspresikannya dalam tulisan atau karya. Tulisan merupakan salah satu bentuk bahasa yang dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi para mahasiswa. Studi ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis jenis emosi yang diekspresikan mahasiswa melalui tulisan pada media Instagram. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menelaah teks yang tersedia secara realistis dan sistematis sesuai dengan tujuan studi. Teks yang diambil berasal dari 5 akun Instagram mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Telaah teks menghasilkan data bahwa jenis emosi yang diekspresikan oleh mahasiswa adalah senang (joy), sedih (sad), marah (anger), takut (fear), ragu/curiga, dan emosi yang tidak teridentifikasi. Temuan dalam studi ini adalah jenis emosi yang diekspresikan melalui tulisan pada media Instagram dapat dikategorikan menjadi emosi tunggal dan emosi jamak. Temuan ini memiliki makna bahwa mahasiswa dapat mengekspresikan satu emosi spesifik atau beberapa jenis emosi dasar dalam rentang waktu yang berdekatan. Diharapkan dengan katarsis emosi yang dituangkan melalui tulisan di media Instagram dapat menurunkan tingkat stres responden dan mendukung tercapainya kesehatan mental mahasiswa. Kata kunci :