Bungkus kopi merupakan bagian dari jenis sampah plastik yang tidak memiliki fungsi setelah kopi diseduh. Proses daur ulang untuk sampah membutuhkan mesin dan banyak biaya lainnya. Gintung Tengah merupakan salah satu desa yang memiliki keunikan untuk memanfaatkan bungkus kopi menjadi hasil kreasi seni untuk dikomersialkan. Dengan adanya keterbatasan pengrajin belum mampu menjual hasil kreasi tikar dari bungkus kopi melalui online shop. Cara memasarkan kerajinan tikar bisa dikatakan masih kurang efektif, dengan proses people to people. Dalam penelitian ini peneliti memakai konsep pemasaran Marketing Mix yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physcal evidence. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan penghasilan pengrajin melalui pengolahan market digital dengan memanfaatkan aplikasi shopee. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Metode pengabdian masyarakat adalah pendampingan masyarakat untuk menggunakan shopee untuk meningkatkan penjualan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan Desa Gintung Tengah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa macam kreasi seni salah satunya adalah kerajinan tikar dari bungkus kopi dapat menghasilkan macam – macam kerajinan tangan seperti tas, dompet, taplak meja, tikar dengan ukuran berbeda – beda. Jenis media sosial yang digunakan oleh pemilik atau pengelola Kerajinan tikar Desa Gintung Tengah adalah shoppe. Tikar dari bungkus kopi memiliki peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan peningkatan kualitas dari produk yang disajikan.
Copyrights © 2023