Pada perkembangan teknogi yang semakin pesat diimbangi pula dengan perkembangan era serba instans ini, mengakibatkan tidak sedikit yang mengabaikan gaya hidup dan pola makan yang baik. Pada era yang serba cepat ini, banyak orang memilih makanan cepat saji untuk dikonsumsi tanpa mengutamakan vitamin atau asupan gizi, yang dalam hal ini vitamin A sangat berperan dalam kesehatan mata. Begitu pula dengan gaya hidup yang menuntut sebagian orang mengunakan handphone dalam waktu yang lama dan tidak memperdulikan cahaya ketika membaca buku. Hal ini berpengaruh kepada mata, terutama Kelainan Refraksi Myopia (rabun jauh). Hal ini dibuktikan melalui Kegiatan Program Pengabdian Masyrakat Akademi Kartika Indera Persada yang diadakan pada 11-12 Maret 2020 pada 10 Sekolah Dasar Negeri maupun Swasta, untuk memeriksa mata dengan skrining dan pemeriksaan kelainan refraksi dengan triallens. Diperoleh 104 guru, ada 69 guru yang menderita Myopia dan 35 guru tidak menderita myopia (rabun jauh) dengan ketepatan prediksi 71,2% dapat dilihat pada classification table dengan mengunakan SPSS 26 melalui regresi logistik. Dalam penelitian ini sudah dibuktikan bahwa gaya hidup dan pola makan berpengaruh terhadap Myopia pada guru SD di Jakarta Pusat dengan nilai contains signifikan sebesar 0,000<0,05. Dengan uji parsial dari 2 variabel bebas yaitu gaya hidup berpengaruh dengan nilai sig. 0,004<0,05 dan pola makan juga berpengaruh dengan nilai sig. 0,002<0,05. Sebelumnya dengan nilai sig. Hosmer and Lemeshow Test >0,05 yaitu (0,446>0,05) maka Ho diterima. Hal ini diartikan bahwa model yang pakai sesuai dengan pengamatan.
Copyrights © 2020