Penggunaan obat anti bangkitan (OAB) secara tepat dan patuh pada pasien epilepsi dapat mengurangi frekuensi bahkan menghilangkan bangkitan dan meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien dan pola penggunaan OAB, melalui studi deskriptif dengan desain potong lintang. Data diambil melalui rekam medik pasien di polikinik Saraf RS. Muhammadiyah Palembang (RSMP) pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 45 orang. Pada penelitian ini didapatkan bahwa jenis kelamin laki-laki, usia 26-64 tahun, pendidikan terakhir SMA, onset kejang usia >18 tahun, dengan jenis bangkitan umum dan etiologi simptomatik adalah karakteristik pasien epilepsi di RS. Muhammadiyah Palembang. Dapat disimpulkan bahwa di RSMP, OAB yang digunakan pada pasien epilepsi adalah monoterapi (Fenitoin) dan politerapi (Fenitoin dan Klobazam).
Copyrights © 2023