Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bertahan hidup pelaku wisata Yogyakarta saat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi industri pariwisata. Sebanyak 89% pekerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan. Hal ini menarik untuk diteliti untuk mengetahui komitmen keberlanjutan industri pariwisata di masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan responden menggunakan random sampling yaitu pelaku wisata Yogyakarta yang difokuskan pada pekerja hotel, biro perjalanan dan pelaku UMKM dengan purposive sampling untuk informan dalam proses interview. Hasil penelitian sebagian besar pelaku wisata mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan yaitu 80-100%. Untuk bertahan hidup para pelaku wisata memilih pekerjaan lain, yaitu berdagang, pekerjaan tidak tetap, bertani/beternak, driver online, dan usaha jasa lainnya. Pelaku wisata juga melibatkan istri atau anggota keluarga lain untuk menambah penghasilan. Penghasilan mereka kadang cukup dan kadang tidak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pandemi yang belum bisa diprediksi sampai kapan, membuat pelaku wisata memikirkan strategi bertahan hidup kedepannya. Sebanyak 31% responden memilih menekuni usaha yang dijalankan sebagai strategi jangka pendek. Untuk rencana jangka panjang sebagian besar menyiapkan inovasi untuk peningkatan kualitas industri pariwisata. Hasil yang menarik dalam penelitian ini yaitu semua pelaku wisata di Yogyakarta tetap optimis pariwisata pulih dan tetap ingin bekerja di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Copyrights © 2023