Proses proofing adalah salah satu bagian vital dalam proses pembuatan roti. Proses ini adalah proses mengistirahatkan adonan sehingga kandungan gas dalam adonan berkembang dan membentuk struktur yang lembut dan poros dalam adonan roti yang dihasilkan. Proses proofing membutuhkan suhu dan kelembaban yang stabil. Sejauh ini, produsen roti sekelas UMKM masih menggunakan metode manual dalam proses proofing, sehingga suhu dan kelembaban tidak stabil dan waktu yang dibutuhkan lebih lama sehingga proses produksi menjadi tidak efektif. Selain itu tekstur roti menjadi tidak terjaga kualitasnya karena bergantung pada suhu lingkungan. Dalam penelitian ini, alat proofing dibuat berbentuk rak yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban menggunakan mikrokontroler. Suhu dipertahankan dalam rentang 380-400 C dan kelembaban pada 80-90% RH. Diameter adonan awal yang digunakan sebagai acuan adalah 4 cm yang diletakkan pada loyang pemanggangan dan dimasukkan ke dalam proofing tray. Proofing tray berdimensi p × l × t (144 × 46 × 115) cm dapat menampung hingga 10 loyang pemanggangan ukuran p × l (45 × 45) cm. Hasil menunjukkan bahwa alat dapat bekerja stabil pada suhu 380-400 C dengan kelembaban 80-90% RH. Tanpa alat proofing otomatis, roti membutuhkan hingga 300 menit untuk mencapai diameter adonan 7 cm sementara dengan alat proofing hanya membutuhkan waktu 140 menit. Efisiensi waktu yang dicapai adalah 53%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023