Wayang Nusantara: Journal of Puppetry
Vol 5, No 1 (2021): Maret 2021

Perjodohan Antasena dengan Manuwati dalam Lakon Antasena Rabi Ki Anom Suroto, Kajian Mitologi Ritual

Krystiadi Krystiadi (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
08 Apr 2023

Abstract

AbstractThis paper discusses the meaning of Antasena having a match with Manuwati in the lakon Antasena Rabi presented by Ki Anom Suroto. Research data in the form of cassette tape recordings. This study uses a ritual mythology approach and asma kinarya japa. The method used in this study is analytical description. The recorded data of the audio wayang performance is listened to and then summarized according to the conventional structure of the wayang performance. The results showed that Antasena, who at first did not want to get married, actually had an arranged marriage with Manuwati. Lesmana, Samba, Wisatha, Purwaganti who also wants to marry Manuwati, is not in a relationship with Manuwati. Antasena and Manuwati are matched because they both have the same mythical aspect, namely the mythical aspects of Kamajaya and Shiva. The thing that determines the match between the two is the ritual aspect in the form of a war competition. The contest in the form of war is a tantric ritual level as a hallmark of the Shiva myth. Manuwati’s tantric level only fits the mythical aspect of Antasena. Antareja’s marriage with Manuwati means that shrimp can only live in water.AbstrakTulisan ini membahas makna Antasena berjodoh dengan Manuwati dalam lakon Antasena Rabi sajian Ki Anom Suroto. Data kajian berupa rekaman pita kaset. Penelitian ini menggunakan pendekatan mitologi ritual dan asma kinarya japa. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskripsi analitis. Pertama-tama data rekaman pertunjukan wayang kulit yang berupa audio disimak kemudian diringkas sesuai struktur lakon wayang konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Antasena yang pada awalnya tidak ingin menikah justru berjodoh dengan Manuwati. Pelamar lain seperti Lesmana, Samba, Wisatha, Purwaganti yang ingin menikah justru tidak berjodoh dengan Manuwati. Hal yang paling menentukan perjodohan keduanya adalah tataran ritual yang berupa sayembara perang. Sayembara perang sebagai aspek ritual menunjukkan bahwa mite Kamajaya dan kapasitas air dengan tataran ritual wedik sangat kuat dalam sayembara ini. Sehingga dari sekian pelamar tersebut hanya Antasena yang berhak menjadi jodoh Manuwati karena Antasena memiliki aspek mite air, Indra, dan Kamajaya yang sama. Lakon ini    menunjukkan bahwa perjodohan antara Antasena dan Manuwati merupakan penyatuan antara Mangkara (udang) dengan air. Antasena dengan kapasitas udangnya bisa “hidup” apabila menyatu dengan Manuwati dengan kapasitasnya sebagai air.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

wayang

Publisher

Subject

Arts

Description

Wayang Nusantara adalah jumal ilmiah pewayangan yang diterbitkan oleh Jurusan Seni Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjuk:an, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Terbit pertama kali bulan September 2014 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September. ...