Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurang maksimalnya kinerja guru di SDN Barusari 01. Mayoritas guru hanya berangkat bekerja sebagai rutinitas saja dan banyak siswa yang datang terlambat tetapi tidak mendapat teguran dan arahan dari guru. Saat mengajar guru tidak menggunakan alat peraga serta model pembelajaran yang digunakan hanya diskusi saja. Selain itu, tidak ada administrasi untuk guru, maka dengan adanya latar belakang tersebut kepala sekolah berusaha untuk meningkatkan kinerja para guru melalui supervise pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan 2 siklus. Siklus I pada hari Senin, 25 Juli 2022 dan siklus II hari Senin, 29 Agustus 2022. Hasil penelitian ini membandingkan siklus I dan siklus II. Data diambil dari prosentasi perhatian guru kepada peserta didik, penggunaan alat peraga pada pembelajaran, dan peningkatan program sekolah. Berdasarkan nilai hasil dari siklus I menunjukkan 11 guru atau 68,75% belum menggunakan alat peraga pembelajaran, bekerja sebagai rutinitas saja dan 5 atau 31,26% guru yang sudah memiliki kinerja sesuai standar pelayanan. Setelah dilakukan penelitian menggunakan supervise pendidikan dalam hal ini khususnya supervise akademik. Hasil menunjukkan siklus II hasilnya yaitu 3 guru atau 18,75% belum menggunakan pembelajaran inovatif, menggunakan alat peraga dan adanya peningkatan kinerja. Terdapat 13 guru atau 81, 25% mengalami peningkatan. Setelah dibandingkan hasil dari siklus I dan siklus II terdapat peningkatan kinerja. Dapat disimpulkan bahwa dengan supervisi pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru di SDN Barusari 01 Semarang.
Copyrights © 2023