Tahura Ngurah Rai memiliki peran yang sangat vital sebagai paru-paru Kota Denpasar dan sekitarnya. Lokasinya yang stregis telah memberikan berbagai tekanan pada hutan mangrove yang ada di Tahura. Untuk mengetahui dinamika perubahan luasan dan tutupan vegetasi mangrovenya, penelitian ini melakukan analisis spasial dan temporal dengan memanfaatkan citra Satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI. Tiga citra Landsat dengan perekaman tahun 2002, 2014, dan 2021 digunakan dalam analisis. Deliniasi tutupan mangrove dilakukan secara visual dengan citra komposit warna semu. Hasil analisis menemukan total tutupan mangrove berturut-turut dari tahun 2002, 2014 dan 2021 masing-masig seluas 1098,6 Ha, 1086,3 Ha, dan 1079,2 Ha. Terdapat daerah-daerah yang mangrovenya telah hilang karena beralih fungsi atau mati. Namun demikian beberapa tempat ditemukan hutan mangrove yang bertumbuh, utamanya kearah dalam teluk. Secara keseluruhan terjadi penurunan luas total tutupan mangrove sebanyak 19,6 Ha (1,78%) dari tahun 2002 sampai pada tahun 2021. Kualitas rapat tutupan mangrove dievaluasi dengan metode NDVI dan diperoleh rata-rata nilai NDVI untuk tahun 2002 adalah 0,13 yang termasuk kategori jarang. Sedangkan pada tahun 2014 dan 2021 masing-masing diperoleh rata-rata nilai NDVI sebesar 0,36 dan 0,35 yang termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukan secara umum tutupan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai semakin rapat dibandingkan tahun 2002
Copyrights © 2023