Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Padang yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan lahan untuk permukiman meningkat sehingga terjadinya alih fungsi lahan dari daerah resapan air hujan menjadi daerah permukiman. Berkurangnya lahan resapan air dikawasan permukiman dapat dilihat dari ra-patnya susunan perumahan, kecenderungan penutupan tanah menggunakan material semen dan beton, dan kondisi tanah yang dipadatkan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya proses infiltrasi kedalam tanah sehingga pada saat terjadi hujan sebagian besar air akan menjadi genangan (aliran permukaan) dan kandungan cadangan air didalam tanah berkurang. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu usaha untuk memperbesar nilai infiltrasi. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah dengan alat infiltrasi buatan (artificial infiltration). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa infiltrasi dengan alat infiltrasi buatan di daerah pengembangan permukiman Kota Padang. Pengujian performa infiltrasi dilakukan dengan tiga analisis yaitu laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, dan infiltrasi kumulatif. Hasil perhitungan performa infiltrasi dengan alat infiltrasi buatan ini akan dibandingkan dengan doble ring infiltrometer. Hasil performa infiltrasi dengan alat infitrasi buatan didapatkan laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi rata-rata sebesar 37,05 cm/jam, dan infiltrasi kumulatif rata-rata sebesar 292,18 cm. Sedangkan performa infiltrasi dengan double ring infiltrometer didapatkan laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi rata-rata sebesar 1,40 cm/jam dan infiltrasi kumulatif sebesar 22,59 cm. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa alat infiltrasi buatan dapat meningkatkan laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, dan infiltrasi kumulatif dengan performa 26 kali dan 13 kali lebih besar dari double ring infiltrometer.
Copyrights © 2023