Pada umumnya, kata Jahiliyah mengandung makna negatif, yang bertentangan dengan nilai yang dibawa oleh Islam. Nilai negatif dari kehidupan masyarakat Jahiliyah tersebut, ditemukan dalam berbagai masalah, baik dalam masalah akidah, masalah mu’amalah, hasil karya sastra, maupun masalah-masalah lainnya. Namun sebaliknya, dalam syair karya penyair Jahiliyah, misalnya syair karya Zuhair bin Abi Sulma, dan Labid bin Rabi’ah, ditemukan nilai-nilai yang berseberangan dengan nilai-nilai yang umumnya terdapat dalam masyarakat Jahiliyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontradiksi nilai tersebut dalam karya syair Jahiliyah. Untuk mengungkap kontradiksi nilai tersebut digunakan pendekatan teologi, karena kontradiksi nilai yang ingin diteliti dalam syair Jahiliyah adalah nilai-nilai teologi. Penelitian ini mendapatkan temuan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam hasil karya penyair Jahiliyah, tidak seluruhnya menggambarkan nilai ketuhanan yang terdapat dalam kehidupan Jahiliyah, yaitu kemusyrikan. Tetapi kenyataanya, dalam syair karya penyair Jahiliah, seperti Zuhair bin Abi Sulma, Labid bin Rabi’ah, dan Antarah ditemukan nilai teologi yang sejalan dengan teologi yang diajarkan Islam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023