Sebagian besar peserta didik di Indonesia belum menguasai keterampilan berpikir kritis. Maka dari itu, keterampilan berpikir kritis selalu ditekankan pada saat pembelajaran berlangsung supaya peserta didik dapat meningkatkan skill berpikir kritis mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA kelas V sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode quasi-experiment. Desain yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata pada skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah adanya perlakuan. Untuk memberikan gambaran perbedaan signifikan pada masing-masing kelas, dilakukan uji beda rata-rata skor pretest dan posttest sehingga diperoleh informasi bahwa skor signifikansi yang diperoleh kelas eksperimen = 0,000 < α = 0,05. Artinya bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen antara sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Adapun skor signifikansi yang diperoleh kelas kontrol = 0,004 < α = 0,05. Artinya bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol antara sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Kata kunci: learning cycle 7e, berpikir kritis, pembelajaran IPA
Copyrights © 2023