Debu kayu yang berada di udara outdoor maupun indoor dapat masuk dan mengedap didalam saluran pernapasan dan dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya adalah PM2.5. Jenis debu PM2.5 yang dihasilkan oleh industri meubel masalah kesehatan di pemukiman warga. Teknologi tepat guna dibutuhkan untuk meminimasi polusi udara akibat debu kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas alat filtrasi berbahan pelepah pisang dalam menurunkan debu kayu pada industri meubel Kota Ternate bagian utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan metode one group pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri meubel di Kota Ternate bagian utara. Penentuan besar sampel menggunakan uji korelasi, dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Besar sampel adalah 14 meubel. Pengolahan data menggunakan Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kosentrasi PM2.5 sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan di industri meubel 100% melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No 1077 tahun 2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah (35 µg/m3). Dan uji paired T-test menunjukan nilai p value sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian (< 0,05). Sistem filtering berbahan dasar pelepah pisang efektif dalam menurunkan kosentrasi PM2,5 di industri meubel di Kota Ternate bagian utara. Sistem filtering berbahan dasar pelepah pisang efektif dalam menurunkan kosentrasi PM2,5 di industri meubel di Kota Ternate bagian utara.
Copyrights © 2023