Produktivitas bawang merah di Indonesia masih belum optimal. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik dari limbah pertanian. Pemanfaatan limbah dapat disiapkan dengan cara merendam bahan, fermentasi cair yang hasilnya dikenal dengan mikroorganisme lokal (MOL) serta pyrolysis yang menghasilkan biochar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan air rendaman dan MOL batang padi atau sabut kelapa, serta biochar sekam atau tempurung kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen bawang merah. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji adalah pemberian biochar sekam atau tempurung kelapa pada lubang tanam, penyiraman air rendaman atau MOL batang padi atau sabut kelapa yang diaplikasikan secara tunggal dan kombinasi, kontrol dan cara petani. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi berbagai bentuk limbah organik yang diuji mampu mendukung pertumbuhan dan hasil bawang merah. Kombinasi pemberian biochar sekam padi atau tempurung kelapa sebanyak 15 g per lubang tanam dan penyiraman MOL batang padi atau sabut kelapa sebanyak 50 ml per tanaman pada 2, 4, 6 MST menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat berangkasan segar, serta hasil panen yang tidak berbeda secara nyata dibandingkan dengan cara petani yang menggunakan pupuk sintetik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023