Kualitas sekolah di mata masyarakat sebagai bagian dari stakeholder adalah nilai akreditasinya. Instrumen akreditasi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah mengacu pada delapan komponen standar nasional pendidikan yang disusun oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Sering terjadi, nilai akhir dari instrumen akreditasi yang diperkirakan, lebih buruk dari nilai resmi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Semarang dengan metode penelitian development yang digunakan dalam rangka untuk membangun perangkat lunak untuk penilaian instrumen akreditasi sekolah. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan Model System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri atas tahapan kegiatan analisa, desain dan implementasi sistem. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat lunak yang dapat membantu penilaian instrumen akreditasi, sehingga suatu sekolah dapat mengantisipasi jatuhnya point akreditasi pada instrumen-instrumen tertentu untuk selanjutnya diadakan perbaikan. Akhirnya nilai akreditasi yang diperoleh sesuai harapan.
Copyrights © 2010