Stunting adalah masalah umum di jaringan dunia. Stunting merupakan salah satu masalah dasar yang menghambat tumbuh kembang balita pada ranah global saat ini dan telah mendapat sambutan yang besar dari kancah Internasional, setidaknya dalam dekade akhir. Pada tahun 2017, diperkirakan sebanyak 150,8 juta (22,2%) balita mengalami terhambatnya masa pertumbuhan atau stunting. Data tingkat penyebaran stunting yang diperoleh oleh WHO di tahun 2005 sampai 2017 membuat Indonesia menempati posisi ketiga, negara yang tingkat penyebaran tertinggi di kawasan Asia Tenggara (36,4%). Data penelitian Kesehatan Dasar pada 2018 memberitahukan bahwa tingkat penyebaran stunting di Indonesia sebanyak 30,8% serta tetap sesuai standart dunia (WHO) yaitu maksimal 20%. Banyaknya intervensi telah dilaksanakan untuk mengurangi tingkat stunting, utamanya pada bidang kesehatan. Tetapi, intervensi yang menunjuk intervensi yang ditentukan masih ada yang tidak efektif, oleh sebab itu perlu intervensi yang melibatkan banyak bidang ataupun yang berkepentingan. Argumen tesebut dari penelitian ini adalah perlu intervensi untuk mencegah stunting yang melibatkan banyaknya bidang tidak hanya berfokus pada kesehatan, namun juga intervensi sensitif seperti program keluarga berencana. Diperketat dengan penelitian terbaru yang menunjukkan focus studi tentang pencegahan stunting multi sektor. Penelitian baru membuktikan bahwa penting untuk memperhatikan penelitian berbasis keluarga (family development) dalam upaya mencegah stunting, khususnya dalam hal manajemen jarak kelahiran yang berdampak pada penurunan prevalensi pengerdilan.
Copyrights © 2023