Self-management dan Self-efficacy merupakan kemampuan individu mengelola diri, membangun keyakinan, merencanakan, melaksanakan suatu tindakan. Self-management dan Self-efficacy sangat diperlukan bagi penderita Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa, sebab keduanya merupakan bagian penting dalam menentukan kualitas hidup. Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara self-management dan self-efficacy dengan kualitas hidup pada pasien hemodialisa di RSUD dr.Soeroto Ngawi. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 60 orang dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data kuesioner self-management diukur dengan Hemodialysis Self-Management Instrument(HDSMI), kuesioner efikasi diri dengan Chronic Kidney Disease Self-Efficacy (CKD-SE), kuesioner kualitas hidup dengan Kidney Disease Quality of Life-Short Form36 (KDQoL-SF36). Ketiga kuesioner ini sudah valid dengan nilai pearson correlation > 0,5 dan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Uji statistik menggunakan SpearmanRank Correlation. Hasil: Hasil penelitian menunjukan mayoritas pasien hemodialisa berada pada kategori self-management baik (71,7%), self-efficacy baik (75%), dan kualitas hidup baik (45%). Pada hubungan self-management dengan kualitas hidup diperoleh hasil ρ value 0,031(ρ<0,05) r = -0,278, hubungan self-efficacy dengan kualitas hidup diperoleh hasil ρ value 0,019 (ρ<0,05) dengan r = 0,303. Kesimpulan: Adanya hubungan self-management dan self-efficacy dengan kualitas hidup, diharapkan penderita CKD yang menjalani hemodialisa dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik dengan mengontrol diri serta meningkatkan kemampuan self-management dan self-efficacy.
Copyrights © 2023