Menara Perkebunan
Vol. 81 No. 2: 81 (2), 2013

Pengaruh cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap karakteristik agronomi tanaman tebu sistem tanam bagal satu The influence of arbuscular mycorrhizal fungi(AMF) on agronomic characteristics of single bud planting sugarcane

. BASUKI (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Mar 2016

Abstract

AbstractSingle bud planting system is a propagation system togenerate high quality seed cane from sugarcane cuttings inthe form of single bud. A glasshouse experiment wasconducted to study the effect of arbuscular mycorrhizalfungi (AMF) application on agronomic parameters insugarcane seedlings propagated through single budplanting system. AMF inoculum used was Glomus sp. andGigaspora sp. with 4-6 spores per g, given as much as 5 gper pot, while growth media was a mixed of soil withorganic mater (1:1). The seedling was planted in plastic potof 5x5x9 cm 3 (lxwlxh) in size. The treatment assessed waswith and without AMF. Each of the treatment replicated 10times potrai and each potrai contain 63 holes. Theobservation was carried out after four weeks incubation andthe parameters observed were seedling height, wide of leaf,biomass of root and rooting percentage, nutrient content oftissue and AMF infection. The data was analyzed withanalyses of variance. The result showed that AMFinoculation could enhance seedling height 48,41%, and leafwide 22,2% compared to control. Seedling colonized withAMF produced of root fresh weight two times highercompared to these uninoculated seeds. The high of watercontent of root of seedling colonized with AMF showedthat the higher ability of the seedling to absorb water (48%)compared to those uncolonized seedling. The colonizedseedling hopefully could survived in dry condition.AbstrakSingle bud planting merupakan salah satu sistemuntuk mendapatkan bibit tebu berkualitas dari batang tebubentuk stek satu mata. Penelitian ini bertujuan mengetahuipengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA)terhadap parameter agronomi bibit tebu yang diperbanyakmelalui sistem single bud planting (SBP). Penelitiandilakukan di rumah kaca menggunakan bahan tanam berupabibit bagal satu (SBP) yang telah berumur tujuh hari.Inokulum CMA yang digunakan adalah Glomus sp. danGigaspora sp. dengan populasi 4-6 spora/g sebanyak 5 g perpot, sedangkan media tanam berupa tanah dan bahanorganik dengan perbandingan 1:1. Tanaman ditanam dipotrai berukuran p x l x t = 5 x 5 x 9 cm 3 . Perlakuan yangdiuji adalah inokulasi dengan dan tanpa CMA. Setiap per- lakuan diulang sebanyak 10 ulangan potrai dan tiap potraiterdiri dari 63 lubang, sehingga total tanaman tiap per-lakuan adalah 630 tanaman. Pengamatan dilakukan setelahinkubasi empat minggu dan parameter yang diamati adalahtinggi tanaman, lebar daun, kondisi dan bobot basah dankering perakaran, kandungan hara N, P, dan K jaringantanaman, dan infeksi CMA. Data diolah menggunakananalisis sidik ragam (Anova) dan diuji beda nyata dengan ujiT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan,bahwa penggunaan cendawan mikoriza arbuskula (CMA)mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 48,41 %, danlebar daun 22,2 % dibandingkan dengan kontrol. Tanamantebu yang dikolonisasi CMA memiliki bobot basah akar duakali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dikolo-nisasi CMA. Lebih tingginya bobot basah akar bibit tebubermikoriza menunjukkan lebih banyaknya tanaman me-nyimpan air yaitu sebesar 48%, dibandingkan dengan tanpaCMA sehingga diharapkan tanaman dapat bertahan padakondisi kering.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

mpjurnal

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Menara Perkebunan as a communication medium for research in estate crops published articles covering original research result on the pre- and post-harvest biotechnology of estate crops. The contents of the articles should be directed for solving the problems of production and/or processing of estate ...