Thalassemia merupakan penyakit yang ditandai dengan rusaknya sel darah merah sehingga umur sel darah merah menjadi lebih pendek dibandingkan eritrosit normal sehingga penderita Thalassemia memerlukan transfusi darah rutin seumur hidupnya yang berakibat terjadinya penumpukan atau kelebihan zat besi sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan organ tubuh salah satunya hati. Zat besi didalam tubuh berikatan dengan feritin dan disimpan dalam hati. Feritin diperlukan untuk melihat kelebihan atau penyimpanan zat besi dalam tubuh, sedangkan SGOT dan SGPT diperlukan untuk menggambarkan kerusakan sel hati akibat penimbunan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kadar feritin serum dengan test fungsi hati serta melihat hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi kelasi besi dengan kadar ferritin pasien thalasemia mayor. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan Subyek penelitian adalah 22 anak Thalassemia Mayor di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo yang memenuhi kriteria inklusi untuk dilakukan pemeriksaan Feritin, SGOT dan SGPT. Hasil uji korelasi dengan menggunakan sprerman menunjukkan tidak ada hubungan antara kadar serum ferritin dengan kadar SGPT (sig. 0.776) maupun SGOT (sig. 0.766). Uji korelasasi Eta untuk kepatuhan mengkonsumsi kelasi besi dengan kadar ferritin serum menunjukkan dengan kepatuhan mengkonsumsi kelasi besi akan mempengaruhi kadar ferritin serum sebesar 36.2% pada anak Thalassemia Mayor di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo.
Copyrights © 2023