ABSTRAK Seiring dengan peningkatan penggunaan madu, berkembanglah pemalsuan madu untuk mendapatkan keuntungan. Penambahan larutan gula pasir sering dilakukan karena harganya yang relatif murah. Pemalsuan madu dengan cara seperti ini sangat merugikan masyarakat karena dapat memicu timbulnya penyakit diabetes. Kandungan sukrosa dalam madu menurut persyaratan mutu madu SNI 01-3545-2004 adalah maksimal 5%. Apabila kandungannya jauh lebih tinggi maka dapat dipastikan bahwa madu tersebut tidak asli. Metode didasarkan pada sifat glukosa yang polar sehingga dapat dianalisis menggunakan KCKT dan struktur glukosa yang mengandung kromofor sehingga dapat dideteksi menggunakan detektor UV. Analisis dilakukan dengan kolom C18 Lichrospher 100 RP-18 (100 mm x 4.6 mm ID, 5 μm). Fase gerak terdiri atas asetonitril dan aquabidest (65: 35, v/v). Fase gerak dihantarkan secara isokratik dengan laju alir 0,8 mL/menit. Detektor UV pada panjang gelombang 191 nm. Metode yang dikembangkan divalidasi berdasarkan parameter ketelitian, ketepatan, linieritas, spesivitas dan sensitivitas. Metode ini memenuhi persyaratan validasi. Ketelitian metode dievaluasi menggunakan uji repeatability yang menghasilkan nilai RSD 0,10 – 1,90%. Ketepatan metode ditentukan dengan studi perolehan kembali yang menunjukkan nilai perolehan kembali adalah 98,72 – 101,22%. Metode menghasilkan respon yang linier (r > 0,99) pada kisaran konsentrasi 30 – 90 µg/mL. Nilai LOD dan LOQ Sukrosa sebesar 2,64 µg/mL dan 8,83 µg/mL Kata kunci: sukrosa, madu perdagangan, KCKT
Copyrights © 2014