Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI TWEEN 80 dan SPAN 80 TERHADAP KARAKTERISTIK KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA Susanti, Emy; Budiarti, Aqnes; Musyafaah, Maul
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3036

Abstract

ABSTRACT Jackfruit leaves (Artocarpus heterophyllus) are known to have antioxidant activity and formulated in cream. Span 80 and tween 80 are emulsifiers that are widely used in cream formulations. This study aims to determine the antioxidant activity in cream preparations and the effect of concentrations span 80 and tween 80 on the physical characteristics of the cream.The ethanol extract of jackfruit leaves was made by maceration using 70% ethanol. Jackfruit ethanol extract cream is made in 4 formulas based on variations in the concentration of emulgator span 80; tween 80 that is F1 (3%; 3%), F2 (4%; 4%) and F3 (5%; 5%). The cream tested the physical characteristics of the cream including organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, spreadability and viscosity, while antioxidant activity carried out by DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazyl) method. Data on the physical characteristics of the cream obtained were analyzed using linear regression, the results of organoleptic test and homogeneity were analyzed descriptively, and data from the activity of antioxidant creams were statistically tested using One Way Anova. The results obtained showed variation in concentrations of span 80 and tween 80 affecting the physical characteristics of the cream. Increasing the concentration of span 80 and tween 80 in cream preparations can increase viscosity and adhesion but reduce the spreadability. Antioxidant activity of jackfruit leaf ethanol extract obtained from F1 was 23.17%, F2 37.89% and F3 29.82%, significantly different with F(-) was 6.65%,. Variation in concentrations of span 80 and tween 80 do not affect their antioxidant activity. Keywords: Antioxidant, Jackfruit leaf, DPPH, Cream
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA KIMIANYA Aqnes Budiarti; Maria Ulfah; Frista Atika Oktania
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 5 2014
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan berguna bagi kesehatan yakni untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker yang disebabkan oleh radikal bebas dengan cara menetralkannya. Salah satu bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan adalah daun Annona muricata L. yang lebih dikenal dengan nama daun sirsak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi kloroform ekstrak etanol daun sirsak dan identifikasi kandungan senyawa kimianya terutama flavonoid yang telah diketahui peranannya sebagai anti oksidan. Pembuatan ekstrak daun sirsak dilakukan dengan metode maserasi selama tiga hari menggunakan pelarut etanol 96%. Fraksinasi dikerjakan secara bertingkat menggunakan pelarut dietil eter dan kloroform. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan dilakukan pada beberapa seri konsentrasi sampel yaitu 500; 1000; 2000 dan 4000 µg/ml. Pembanding yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah vitamin C dengan seri konsentrasi 0,3125; 0,625; 1,25 dan 2,5 µg/ml. Identifikasi kandungan senyawa kimia menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi kloroform ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 3132 µg/ml, sementara vitamin C sebesar 1,35 µg/ml. Hasil KLT terhadap fraksi uji menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid. Kata kunci : antioksidan, fraksi kloroform ekstrak etanol daun sirsak, metode DPPH.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TI MBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) DALAM UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) YANG DIPEROLEH DARI MUARA SUNGAI BANJIR KANAL BARAT DAN PERAIRAN PANTAI KOTA SEMARANG Aqnes Budiarti; Kusreni Kusreni; Siti Musinah
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuangan limbah industri, rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan cemaran logam berat Pb dan Cd yang terakumulasi dalam udang Putih (Litopenaeus vannamei) yang diperoleh dari muara sungai Banjir Kanal Barat dan perairan pantai Kota Semarang.  Penelitian bersifat non eksperimental, analisis data secara deskriptif analitik. Sampel diambil secara acak sederhana, kadar Pb dan Cd diukur dengan spektrofotometer serapan atom. Data diolah dengan uji statistik non parametrik.  Hasil penelitian  menunjukkan bahwa udang Putih yang diperoleh dari kedua lokasi mengandung logam Pb dan Cd. Kadar logam Pb pada udang Putih dari muara sungai 0,1033 ± 0,0137 mg/kg dan dari perairan pantai 0,093 ± 0,052 mg/kg. Kadar  Cd pada udang Putih kedua lokasi  sama yaitu 0,010 mg/kg. Kadar Pb pada air di kedua lokasi 0,008 mg/l. Kadar Pb pada sedimen muara sungai 7,160 ± 4,487, perairan pantai 1,682 ± 0,233 mg/kg. Kadar Cd pada sedimen muara sungai 0,637 ± 0,570 dan sedimen perairan pantai 0,506 ± 0,185 mg/kg, Kandungan Pb dan Cd dalam udang Putih pada kedua lokasi tidak berbeda secara bermakna dan tidak melebihi ambang batas cemaran logam berdasarkan keputusan Dirjen POM No.03725/B/SK/VII/1989. Nilai BAF  logam berat terlarut dalam air lebih tinggi dibandingkan dengan logam berat dalam sedimen.   Kata kunci :  Logam berat, Timbal, Kadmium, Spektrofotometri Serapan Atom, Udang Putih (litopenaeus vannamei)
ANALISIS CAMPURAN ISONIAZID, RIFAMPISIN DAN PIRAZINAMID DALAM SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti; Risna Angella Putri Pamungkas
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.347 KB)

Abstract

Rifampisin, isoniazid dan pirazinamid merupakan obat anti tuberkulosis. Ketiga obat ini tersedia dalam bentuk  tablet kombinasi. Penetapan kadar obat kombinasi memerlukan metode analisis yang  serempak, salah satunya adalah kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan metode tervalidasi untuk menetapkan kadar rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dalam sediaan tablet. Penetapan kadar isoniazid, rifampisin dan pirazinamid menggunakan KCKT merk Jasco dengan detektor UV.  Fase diam yang digunakan adalah C18 dan fase gerak berupa campuran aquades: asetonitril: (7:25, v/v), pada panjang gelombang 280 nm. Uji validasi meliputi parameter presisi, akurasi, linieritas, selektivitas dan sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode memenuhi persyaratan parameter validasi. Uji presisi menghasilkan nilai RSD untuk isoniazid adalah 0,78%, rifampisin 0,53% dan pirazinamid 0,36%. Uji akurasi menghasilkan perolehan kembali 99,41-100,55% untuk isoniazid, 100,12-100,39% untuk rifampisin dan 100,42-100,71% untuk pirazinamid. Metode memiliki selektivitas yang baik. Metode linier untuk masing-masing zat aktif.  Kadar terkecil yang dapat dideteksi untuk isoniazid; rifampisin dan pirazinamid masing – masing adalah 0,16; 0,58 dan 1,34 µg/mL. Kadar terkecil yang dapat diukur untuk isoniazid; rifampisin dan pirazinamid masing – masing adalah  0,53; 1,22 dan 4,53 µg/mL. Metode yang tervalidasi dapat digunakan untuk menetapkan kadar ketiga zat aktif dan memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia Edisi V.Kata kunci: isoniazid, KCKT, pirazinamid, rifampisin, validasi, tablet 
Determination Method of Retinoic Acid Using High Performance Liquid Chromatography and Application on the Whitening Night Cream Aqnes Budiarti; Nila Vuqohan
Proceeding Of The International Seminar and Conference on Global Issues 2016: The 2nd Annual International Seminar and Conference on Global Issues 2016 (ISCoGI 2016)
Publisher : Proceeding Of The International Seminar and Conference on Global Issues

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retinoic acid is commonly used for bleaching facial in the whitening treatment. The concentration of retinoic acid in a topical preparation is 0.025 to 0.1% based on the cosmetics requirements so that it needs a validated determination method. The aims of this study were to validate the determination method of retinoic acid using HPLC and to apply the validated method on the whitening night cream. Determination of retinoic acid using a HPLC (Jasco PU-2080 plus) equipped with ultraviolet detector (2070 plus) at a wavelength of 340.3 nm. The stationary phase used C18 (12.5 cm x 4 mm) and the mobile phase used a mixture of methanol:water:glacial acetic acid (90:10:0.5, v/v/v), delivered with flow rate of 1.3 mL/min. The method was validated in parameter terms of precision, accuracy, linearity, sensitivity (LOD and LOQ) and selectivity. The applied samples were taken from beauty clinics in Semarang. The proposed method complied with the validity requirements. RSD value of precision test was 0.09%-0.37%, accuracy test resulted recovery value for sample A was 99.92%-100.78% and sample B was 99.44%-101.42%, good linearity with a correlation coefficient (r) = 0.9996, LOD and LOQ were 0.16 µg/mL and 0.54 µg/mL, respectively and the method had a good selectivity. Retinoic acid in sample A was 0.02% and sample B was 0.02%. The results showed that the concentration of retinoic acid in the samples were not excessive. Keywords: determination method, retinoic acid, whitening night cream, HPLC
EFFECT OF pH AND MANGANESE KATION ON THE ACTIVITY OF COW RUMEN FLUID CELLULASE ENTRAPPED IN CALCIUM ALGINATE BEADS I. Hartati; L. Kurniasari; I. Riwayati; A. Budiarti
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v8i2.423

Abstract

Enzyme entrapment in calcium alginate beads is considered as one of the important methods of immobilization. In order to utilize cow rumen fluids as source of cellulase and in order to increase the cellulase activity, we were isolated cellulase of cow rumen fluid and investigated the influence of pH (5-9) and concentration of Mn2+ (25-100 mM) towards the activity of the cellulase that is entrapped in calcium alginate beads. The research showed that the immobilization of cow rumen fluid cellulase in alginate beads is lead to a higher optimum pH. Free cellulase exhibit the highest activity at pH 4 while the entrapped cellulase exhibit the highest activity of 145 U/ml at pH 6. Mn2+ is significantly stimulate the activity of entrapped cow rumen fluid cellulase.Keywords: alginate beads, cow rumen fluids cellulase, immobilization, pH, Mn
UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN Laeli Kurniasari; Sri Mulyo Bondan Respati; Aqnes Budiarti
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i1.1456

Abstract

Dusun Sili merupakan salah satu sentra usaha produksi opak yang terletak di Desa Candisari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Usaha ini merupakan usaha kecil yang dilakukan oleh banyak warga dusun secara perorangan. Opak merupakan makanan ringan sejenis kerupuk yang berbahan baku singkong. Proses produksi opak sili sampai saat ini masih terkendala pada proses produksi yang cukup lama serta minimnya pangsa pasar yang dapat ditembus oleh mitra. Proses produksi yang dilakukan selama ini memerlukan waktu lama mengingat proses penghalusan singkong rebus masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. Secara manual, penghalusan 25 kg singkong membutuhkan waktu sekitar 4 jam, tergantung tingkat kelunakan singkong yang digunakan. Sementara minimnya pangsa pasar salah satunya disebabkan oleh pengemasan produk yang masih sangat sederhana. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah perbaikan proses produksi dengan bantuan alat penghalus singkong rebus serta proses penguatan usaha. Adapun metode yang akan dilakukan melalui perancangan, pabrikasi, pendampingan penggunaan alat penghalus singkong rebus serta pelatihan cara pengemasan produk opak. Penggunaan alat penghalus singkong dapat mengurangi waktu produksi sekaligus mengurangi kebutuhan tenaga manusia. Proses penghalusan yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam, dapat direduksi menjadi hanya sekitar 2 jam. Sementara perbaikan proses pengemasan terbukti dapat memperbaiki tampilan produk sehingga diharapkan selanjutnya produk Opak Sili dapat meningkat pangsa pasarnya. Kata kunci : opak sili, penghalus,  pengemasan, singkong
Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH Dewi Andini Kunti Mulangsri; Aqnes Budiarti; Endah Novia Saputri
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i1.5760

Abstract

ABSTRAK Sistem antioksidan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mampu menghambat reaktifitas radikal bebas. Sumber alami antioksidan salah satunya adalah buah yaitu buah mangga Arumanis. Proses fraksinasi dengan pelarut dietileter dilakukan untuk menyari senyawa-senyawa yang bersifat semipolar yang diharapkan memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian dipartisi cair-cair menggunakan pelarut dietil eter. Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan membuat seri konsentrasi fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga Arumanis yaitu 12,5; 25; 50 dan 100ppm. Vitamin C digunakan sebagai larutan pembanding dengan seri konsentrasi 0,625; 1,25; 2,5 dan 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 75,22 ppm dan 1,18 ppm untuk Vitamin C. Fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis memiliki potensi lemah sebagai antioksidan jika dibandingkan dengan Vitamin C. Kata Kunci: antioksidan, fraksi dietileter, buah mangga arumanis, Mangifera indica, DPPH ABSTRACT Antioxidant systems are part of the immune system which is able to inhibit the reactivity of free radical. Source of natural antioxidants is a fruit that is mango Arumanis. Process of fractionation with solvent diethylether to extraction the compounds semipolar and expected to have potential as antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango (Mangifera indica L.) with DPPH method. Extraction used ethanol 70% by maceration method, then partitioned using a liquid-liquid partition with diethylether as a solvent. Determination of antioxidant activity using DPPH method with a series of concentrations of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango ie 12.5; 25; 50 and 100ppm. Vitamin C used as a reference solution with a concentration series of 0,625; 1.25; 2.5 and 5 ppm. The results showed that the diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango have antioxidant activity with IC50 value of 7.22 ppm and 1.18 ppm for Vitamin C. Diethylether fraction of ethanol extract Arumanis mango has weak potential as a antioxidant, if compared with Vitamin C. Keywords: Antioxidants, diethylether fractions, arumanis mango fruit, Mangifera indica, DPPH.
Pengembangan Metode Analisis Kuersetin dalam Ekstrak Etanol Buah Leunca (Solanum nigrum L.) Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Fitrotun Husnia Husnia; Aqnes Budiarti Budiarti
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2209

Abstract

Leunca fruit (Solanum nigrum L.) contains flavonoid compounds that are efficacious as antioxidants. The flavonoids in leunca fruit are mostly in the form of quercetin and its glycoside derivatives. Quercetin is polar and can be determined by high performance liquid chromatography (HPLC). The purpose of this study was to develop a method for determining quercetin levels using HPLC and to apply the method to the ethanol extract of leunca fruit. Leunca fruit was extracted by maceration using 96% ethanol solvent and concentrated using a rotary evaporator. The HPLC system used was the Jazco type with a detector UV-Vis, the wavelength at 370 nm and C18 was used as stationary phase. The mobile phase consisted of aquabidest: methanol (41: 59, v/v) with isocratic delivery at a flow rate was 1 mL/minute. The assay method validation includes linearity, sensitivity, selectivity, precision and accuracy parameters. The results of this study showed that the quercetin assay method was validated with all parameters meeting the requirements. The linearity test resulted in a correlation value (r) = 0.99954, a limit of detection of 0.355 µg/mL and a quantitation limit of 1.185 µg/mL, good selectivity, precision yielding RSD less than 2% and accuracy yielding recovery in the range 100.102-100.150%. The validated method was successful to be applied for determining quercetin in the ethanol extract of leunca fruit at 0.0086%. Keywords : Quercetin, leunca, validation methodBuah leunca (Solanum nigrum L.) mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Flavonoid di dalam buah leunca sebagian besar berupa kuersetin dan turunan glikosidanya. Kuersetin bersifat polar dan dapat dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penetapan kadar kuersetin menggunakan KCKT dan mengaplikasikan metode pada ekstrak etanol buah leunca. Buah leunca diekstraksi dengan pelarut etanol 96% secara metode maserasi dan dipekatkan menggunakan evaporator putar. Sistem KCKT yang digunakan adalah tipe Jazco dilengkapi detektor UV-Vis dengan panjang gelombang pada 370 nm. Fase diam yang digunakan adalah C18. Fase gerak adalah campuran akuabides: metanol (41: 59, v/v) yang dihantarkan secara isokratik dengan laju alir 1 mL/menit. Validasi metode penetapan kadar meliputi parameter linearitas, sensitivitas, selektivitas, presisi dan akurasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penetapan kadar kuersetin tervalidasi dengan semua parameter memenuhi persyaratan. Uji linieritas menghasilkan nilai korelasi (r) = 0,99954, batas pendeteksian sebesar 0,355 μg/mL dan batas kuantitasi sebesar 1,185 μg/mL, selektivitas baik, presisi menghasilkan RSD kurang dari 2% dan akurasi menghasilkan perolehan kembali pada rentang 100,102-100,150%. Metode tervalidasi dapat diaplikasikan untuk menetapkan kadar kuersetin dalam ekstrak etanol buah leunca sebesar 0,0086%.Kata kunci : Kuersetin, leunca, validasi metode
PENGEMBANGAN USAHA SERABI DI NGAMPIN AMBARAWA Darmanto Darmanto; Agnes Budiarti; Laeli Kurniasari; Indah Hartati
ABDIMAS UNWAHAS Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v1i1.1706

Abstract

Salah satu jenis usaha yang terdapat di Wilayah Ngampin Ambarawa adalah usaha penjualan serabi khas Ngampin. Serabi Ngampin merupakan salah satu kuliner ikonik dari wilayah Ambarawa .Serabi Ngampin dijual di kios-kios yang terletak di tepi jalan raya Ambarawa-Jogya .Pengembangan wilayah berupa pembangunan jalan lingkar Ambarawa memberikan dampak terhadap menurunnya nilai usaha serabi Ngampin. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mengembangkan usaha serabi Ngampin. Kegiatan ini bertujuan meningatkan usaha serabi Ngampin melalui penerapan tungku bercerobong, perbaikan fisik kios dan pelatihan diversifikasi produk. Penerapan tungku bercerobong dilakukan melalui pabrikasi dan aplikasi tungku bercerobong. Perbaikan fisik kios dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan sisi estetika dan fungsionalitas kios. Pelatihan diversifikasi produk dilakukan melalui pelatihan pembuatan serabi dengan varian rasa dan topping. Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan telah berhasil meningkatkan kenyamanan pembeli serabi Ngampin, meningkatkan kondisi fisik kios serta memberikan wawasan dan ketrampilan pelaku usaha serabi dalam memproduksi produk diversifikasi serabi.Kata Kunci: ambarawa, ngampin, serabi, pengembangan usaha