ABSTRAKLatar Belakang : Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Prevalensi Balita stunting di Provinsi Bengkulu berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 sebesar 22,1% dan prevalensi Balita stunting Kota Bengkulu sebesar 22,2%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di Kota Bengkulu.Metode : Metode observasional analitik dengan pendekatan desain crossectional. Sampel adalah balita usia 12-59 bulan di Kelurahan lokus prioritas penanggulangan stunting Kota Bengkulu berjumlah 100 sampel. Analisis data menggunakan uji Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05%).Hasil : Hasil uji statistik variabel Pemberian ASI Eksklusif didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05, artinya ada hubungan antara Pemberian ASI Ekskusif dengan Kejadian Stunting di Kota Bengkulu, variabel pegetahuan ibu tentang gizi didapatkan nilai p value 0,001 < 0,05, artinya ada hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Kejadian Stunting di Kota Bengkulu dan variabel higiene sanitasi didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05, artinya ada hubungan antara higiene sanitasi dengan Kejadian Stunting di Kota Bengkulu.Simpulan : Variabel Pemberian ASI Eksklusif, pengetahuan ibu tentang gizi dan higiene sanitasi memiliki hubungan dengan kejadian stunting di Kota Bengkulu. Disarankan kepada ibu Balita untuk aktif mengikuti kegiatan Posyandu dan memeriksa tumbuh kembang bayi Balita secara rutin.Kata Kunci : ASI Eksklusif, Pengetahun Ibu, Higiene Sanitasi, Stunting.
Copyrights © 2022