Jurnal Ilmu Kehutanan
Vol 8, No 2 (2014)

Peranan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Pembangunan Hutan Kemasyarakatan di Perbukitan Menoreh (Kasus di Desa Hargorejo, Kokap, Kulonprogo, D.I.Yogyakarta)

Maria Palmolina (Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis Jl. Raya Ciamis-Banjar Km 4, Ciamis 46201)



Article Info

Publish Date
22 Mar 2016

Abstract

Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dalam berbagai program pembangunan kehutanan yang mengutamakan fungsi lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal diharapkan dapat mewujudkan kelestarian hutan. Salah satu program pembangunan kehutanan adalah Hutan Kemasyarakatan (HKm). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui peranan HHBK dalam pembangunan HKm yang dilakukan di Perbukitan Menoreh dengan kasus di Desa Hargorejo, Kokap, Kulon Progo. Data dikumpulkan pada bulan Januari hingga Juni 2013 melalui wawancara secara mendalam terhadap 10 informan dan penyebaran kuesioner terhadap 35 orang anggota kelompok tani yang memiliki lahan garapan di HKm. Jenis tanaman kayu yang dominan dikembangkan adalah tanaman jati, mahoni, dan akasia. Sementara tanaman HHBK yang ditanam adalah tanaman buah (pisang, nangka), tanaman pangan (singkong, jagung, kedelai, kacang tanah), serta tanaman herbal (jahe, kunyit, temulawak). Pengelolaan HKm dilakukan secara swadaya dengan didampingi Yayasan DAMAR. Selain kondisi lingkungan menjadi hijau dan sejuk (66% responden menyatakan lingkungan desa menjadi lebih hijau dan sejuk), debit air bertambah (76% responden menyatakan persediaan air banyak), dampak positif pengelolaan HKm di Desa Hargorejo adalah juga memberikan kontribusi ekonomi pada rumah tangga petani (terjadi pengurangan prosentasi kondisi ekonomi petani kurang baik dari 80% menjadi 52% setelah adanya akses HKm).Kata kunci: HHBK, hutan kemasyarakatan, Menoreh, program pengembangan, manfaat hutanThe roles of Non Timber Forest Products in the development of community forestry in Menoreh Hills (A case of Hargorejo Village, Kokap, Kulon Progo Regency, YogyakartaAbstractDevelopment of Non-Timber Forest Products (NTFPs) in various forestry development program that promotes the function of environmental, social, economic, and culture of local communities is expected to create sustainability. One of the forestry development programs are Community Forest (HKm). This study aimed to determine the role of NTFPs in community forest development which was done in Menoreh Hills in Hargorejo’s Village, Kokap, Kulon Progo’s Regency. Data were collected in January until June 2013 with in-depth interviews to 10 informers and by questioners to 35 members of the group of farmers who had arable land in HKm. The dominant type of timber plants were teak, mahogany, and acacia. Further, the NTFPs plants grown were fruit crops (banana, jackfruit), food crops (cassava, corn, soybeans, peanuts), and herbs (ginger, turmeric, temulawak). The management of HKm was conducted independently by DAMAR fondation. In addition to the condition of being green and cool environment (66% of respondents said the village environment becomes greener and cooler), increased water discharge (76% of respondents expressed a lot of water supplies), the positive impact of community forest management in Hargorejo’s Village was also the contribution to the household economy of farmers (a reduction in the percentage of less well economic conditions of farmers from 80% to 52% after the access HKm).

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

jikfkt

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Decision Sciences, Operations Research & Management Environmental Science

Description

Focusing on aspects of forestry and environments, both basic and applied. The Journal intended as a medium for communicating and motivating research activities through scientific papers, including research papers, short communications, and ...