Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penting dalam budaya mengenai tujuan dan taktik yang digunakan oleh responden pada konflik int erpersonal. Sejalan dengan temuan sebelumnya pada masyarakat individualistik dan kolektivistik, ditemukan bahwa responden Jepang lebih mempertimbangkan pencapaian hubungan sosial dan memilih avoidance tactics. Sedangkan responden Amerika Iebih menunjukkan tercapainya keadilan dan memilih assertive tactics. Sebagian besar responden memiliki sejumlah tujuan dalam situasi konflik. Hipotesis mengenai cultural efficacy theory bahwa individu belajar keterkaitan antara taktik dan tujuan dalam situasi konflik dalam konteks budaya mereka tidak mendapat dukungan. Responden Jepang dan Amerika menunjukkan kesamaan harapan mengenai keterkaitan tujuan dan taktik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2001