Stunting di negara Indonesia merupakan masalah kesehatan nasional yang tercatat mencapai kategori angka yang tinggi. Kabupaten Lumajang, tepatnya Desa Tempeh Kidul merupakan salah satu daerah yang tercatat mengalami kasus stunting. Tempeh Kidul menjadi daerah dengan kasus stunting tertinggi kedua di kabupaten Lumajang. Stunting bisa disebabkan faktor kebersihan seperti kurangnya akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang belum layak. Penanganan stunting dilaksanakan dengan berbagai upaya di antaranya melalui kegiatan posyandu. Artikel ini bertujuan menganalisis peran posyandu dalam menangani stunting dan kontribusi mahasiswa KKN 42 UINSA dalam membantu penanganan stunting. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap tenaga kesehatan, kader posyandu, dan peserta posyandu khususnya ibu balita penderita stunting. yang memiliki balita stunting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran posyandu dalam penanganan stunting berupa kegiatan posyandu, sanitasi, pawon urip, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan sosialisasi ketahanan pangan. Mahasiswa KKN 42 UINSA mengadakan sosialisasi ketahanan pangan dalam keluarga, menjadi SDM tambahan dalam melaksanakan kegiatan posyandu dan pawon urip selama KKN berlangsung. Melalui pengabdian ini, diharapkan kasus stunting bisa ditangani secara total.
Copyrights © 2023