Media Dermato-Venereologica Indonesiana
Vol 48 No 4 (2021)

TERAPI ALTERNATIF REAKSI KUSTA




Article Info

Publish Date
15 Feb 2022

Abstract

Kusta merupakan infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Dalam perjalanan penyakit kusta dapat terjadi episode akut yang disebut reaksi kusta. Menurut World Health Organization (WHO), pemberian kortikosteroid merupakan terapi lini pertama reaksi kusta, namun kortikosteroid memiliki berbagai efek samping jika digunakan dalam jangka panjang. Banyak pula kasus reaksi kusta berulang yang resisten atau bergantung terhadap kortikosteroid, sehingga terapi alternatif dapat menjadi pilihan untuk kasus-kasus tersebut. Terapi alternatif yang kami jabarkan adalah pentoksifilin, siklosporin, azatioprin, metotreksat dan agen biologik (apremilast, Inhibitor TNF- -α dan IL-17). Artikel ini akan memaparkan indikasi hingga efek samping dari terapi alternatif untuk reaksi kusta. Studi mengenai terapi alternatif masih cukup terbatas (seperti studi kasus, case series, studi randomized control trial dalam skala kecil). Namun, didapatkan hasil yang cukup menjanjikan. Metotreksat merupakan terapi alternatif yang unggul dikarenakan memiliki hasil yang menjanjikan berdasarkan beberapa studi kasus yang telah dilakukan dan saat ini tengah dilakukan studi multi-senter randomized control trial dalam skala besar. Maka dari itu, masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai penggunaan terapi alternatif pada reaksi kusta dan penggunaanya saat ini perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dan hati-hati.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

mdvi

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Media dermato Venereologica Indonesiana adalah jurnal open access dan peer-reviewed yang fokus di bidang dermatologi dan venereologi. Jurnal ini menerbitkan artikel asli, laporan kasus, tinjauan pustaka dan komunikasi singkat mengenai kesehatan kulit dan kelamin, diagnosis dan terapi pada bidang ...