ABSTRAK Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, selengkapnya berikut ini: Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Berdasarkan Karakteristik Antropometri di SDN 1 dan 2 Sukamentri (n=323) didapatkan bahwa sebanyak 95 siswa (29.4%) memiliki berat badan 21-25 kg, 90 siswa (27,9%) 26-30 kg, 45 siswa (13,9%) 31-35 kg, 36 siswa (11.1%) ≤ 20 kg, 35 siswa (10.8%) ≥ 41kg, dan 22 siswa (6.6%) memiliki berat badan 36-40 kg. Tinggi badan siswa SDN 1 dan 2 Sukamentri paling banyak setinggi 121-130 cm yaitu 112 siswa (34.7%), kemudian 107 siswa (33.1%) 131-140 cm, 54 siswa (16.7%) 141-150 cm, 37 sisiwa (11.5%) ≤120 cm, 12 siswa (3.7%) 151-160 cm, dan 1 siswa (0.3%) ≥ 161 cm. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penyuluhan kesehatan terkait stunting sebagai bahan informasi bagi siswa. Dengan kegiatan penyuluhan ini diharapkan para siswa untuk tidak salah langkah dalam mengambil keputusan oleh karena perubahan pola  pikir  yang terjadi  pada  dirinya. Selain itu  dapat  membantu  siswa  dalam mengetahui berbagai dampak stunting serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya agar tidak terjerumus ke dalam berbagai bentuk gangguan kesehatan.  Kata Kunci: Pembentukan, Pemberdayaan,  Proslah,  Stunting  ABSTRACT Recently, stunting has been hotly discussed by many people, especially mothers. Based on WHO, stunting is a disorder of child growth and development caused by malnutrition, infection, and inadequate stimulation. The number of stunting sufferers in Indonesia continues to decline. But stunting prevention steps really need to be taken, in full the following: Meeting nutritional needs since pregnancy. A relatively effective action taken to prevent stunting in children is to always fulfill nutrition since pregnancy. Based on Anthropometric Characteristics at SDN 1 and 2 Sukamentri (n=323) it was found that as many as 95 students (29.4%) weighed 21-25 kg, 90 students (27.9%) 26-30 kg, 45 students (13.9%) 31-35 kg, 36 students (11.1%) ≤ 20 kg, 35 students (10.8%) ≥ 41kg, and 22 students (6.6%) weighed 36-40 kg. The student body height of SDN 1 and 2 Sukamentri is the most as high as 121-130 cm, namely 112 students (34.7%), then 107 students (33.1%) 131-140 cm, 54 students (16.7%) 141-150 cm, 37 students (11.5%) ≤120 cm, 12 students (3.7%) 151-160 cm, and 1 student (0.3%) ≥ 161 cm. Therefore, it is necessary to conduct health counseling related to stunting as information material for students. With this counseling activity, it is hoped that students will not take the wrong step in making decisions because of the change in mindset that occurs to them. In addition, it can help students in knowing the various impacts of stunting and can fortify themselves and their social environment so as not to fall into various forms of health problems.  Keywords: Formation, Empowerment, Proslah, Stunting
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023