Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis untuk Kader Kesehatan Desy Indra Yani; Neti Juniarti; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.623 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.22038

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia. Banyak kasus TB tidak terdiagnosa dan tidak dilaporkan. Penyakit TB juga sering telat terdiagnosa dan diobati walau orang-orang dengan suspek TB teridentifikasi. Oleh karena itu, perlu melibatkan kader kesehatan sebagai bagian dari masyarakat dalam pengendalian TB melalui pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang TB. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengimplementasikan pendidikan kesehatan berbasis masyarakat untuk meningkatan pengetahuan TB sebagai upaya pencegahan dan pengendalian TB di Kabupaten Karawang. Peserta kegiatan ini berjumlah 48 orang. Hasil kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan TB dan pengetahuan penularan TB. Pengetahuan kader kesehatan yang baik diharapkan dapat membantu memberikan edukasi kesehatan masyarakat tentang TB. Pemberdayaan kader kesehatan dalam membantu pengendalian dan pencegahan TB dapat terus dilanjutkan dengan evaluasi berkala. Kata kunci: Kader kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan, tuberkulosis.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID 19 DI DESA CILEMBU KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG Udin Rosidin; Desy Indra Yani; Mamat Lukman; Adelse Prima Mulya
Dharmakarya Vol 10, No 3 (2021): September, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i3.32639

Abstract

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pandemi Covid 19 yang terus meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya pencegahan covid 19 oleh seluruh masyarakat termasuk masyarakat Desa Cilembu Sumedang. Dalam survey awal menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. Masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa Covid 19 adalah tidak nyata. Memakai masker karena takut razia. Sebagian masih tetap bekerja diluar rumah. Padahal untuk pencegahan covid 19 harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Melihat kondisi tersebut diperlukan adanya pendidikan kesehatan tentang covid 19 kepada masyarakat  Desa Cilembu. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Cilembu dalam pencegahan covid 19. Metode kegiatan yang dilaksanakan mulai dari persiapan sosial kemudian pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan secara online melalui aplikasi whatsapp  dan zoom. Analisis data dilakukan dengan uji paired samples T test. Hasil kegiatan menunjukan sebelum dilakukan pendidikan kesehaan rata rata nilai pengetahuan sebesar 76,87 dan setelah dilakukan meningkat menjadi 83,75 point dengan nilai p sebesar 0,001. Peningkatan pengetahuan tersebut merupakan awal yang baik untuk melaksanakan protokol kesehatan. Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini bisa mensosialisasikan kepada masyarakat sekitarnya sehingga upaya pencegahan covid 19 dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Desa Cilembu. Kesimpulan kegiatan ini adalah adanya  peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan covid 19 setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Agar peningkatan pengetahuan tersebut menjadi perilaku pencegahan covid 19 maka sangat diperlukan upaya tindak lanjut pembinaan dari penanggung jawab wilayah.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Primer Hipertensi Ronny Suhada Firmansyah; Mamat Lukman; Citra Windani Mambangsari
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 2 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.554 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v5i2.476

Abstract

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi delam tiga tahun terakhir. Kabupaten Kuningan merupakan wilayah dengan prevalensi hipertensi terbanyak di Indonesia. Kasus hipertensi merupakan salah satu penyakit yang termasuk sepuluh penyakit terbesar selama tiga tahun di seluruh Puskesmas di Kabupaten Kuningan termasuk Puskesmas Windusengkahan yang memiliki catatan kenaikan hipertensi tiga tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor yang paling berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi pada di Wilayah Kerja Puskesmas Windusengkahan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan menggunakan multivariat regresi liniear. Responden pada penelitian ini adalah anggota keluarga usia dewasa baik pria maupun wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Windusengkahan yang memiliki riwayat keluarga hipertensi dan memiliki minimal dua faktor dari risiko hipertensi yang bertempat tinggal bersama keluarga. Pengambilan sampel di setiap kelurahan dalam pada wilayah kerja Puskesmas Windusengkahan ini menggunakan proporsional random sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu semua variabel bebas seperti tingkat pengetahuan, faktor spiritual, faktor emosional, tingkat ekonomi, latar belakang budaya, dan praktik keluarga berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan primer hipertensi adalah paktor praktik. Persamaan yang muncul dari penelitian ini yaitu dukungan keluarga = 0.442 + 5.331 (Tingkat Pengetahuan Keluarga) + 2.532 (emosional)+ 3.112 (spiritual) + 7.330 (Faktor Praktik Keluarga). Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan keluarga, faktor emosional, faktor spiritual dan praktik keluarga lebih ditingkatkan lagi di keluarga dalam memberikan dukungan pencegahan primer hipertensi. Keluarga menjadi faktor penting bagi anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatannya khususnya pada pencegahan primer hipertensi.Kata kunci: Dukungan keluarga, hipertensi, pencegahan, praktik keluarga.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Dan Pencegahan Anemia Dalam Upaya Menurunkan Aki Pada Kader Posyandu Tetti Solehati; Citra Windani Mambang Sari; Mamat Lukman; Cecep Eli Kosasih
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.717 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v4i1.75

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: salah satu faktor penyebab masih tingginya angka mortalitas pada ibu antara lain anemia  ibu hamil. Peran kader masyarakat yang tergabung dalam posyandu sangat diperlukan untuk ibu hamil dalam bentuk pendidikan kesehatan kepada ibu hamil untuk mengetahui pengaruh edukasi deteksi dini anemia terhadap pengetahuan  kader posyandu. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan deteksi dini dan penceghan anemia pada kader posyandu. Metode: desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pretest dan post test without control. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling sebanyak 21 kader kesehatan posyandu di Cipamokolan Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Bandung. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi dalam kategori kurang  (19%), cukup (76,2%), baik (4,8%) meningkat setelah intervensi menjadi cukup (14,3%) dan baik (85,7%). Pada analisis lanjut ditemukan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi dari 60 menjadi 90 (p= 0.001). Kesimpulan: pendidikan kesehatan berpengaruh dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kader kesehatan.   tingkat pengetahuan kader kesehatan.  ABSTRACTBackground: one of the contributing factors of high maternal mortality rate is pregnant mother's anemia. The role of community cadres incorporated in Posyandu is very necessary for pregnant women in the form of health education to pregnant women. Research Objectives: this study aimed to determine the effect of health education on knowledge of early detection of anemia and prevention of anemia of Posyandu cadres. Methods: the quasi experiment with pre test and post test without control design was used in this study. Sampling was collected by total sampling method as many as 21 health cadres of posyandu in Cipamokolan Kelurahan Mekarjaya, Rancasari District of Bandung. Data analysis included univariate and bivariate by using t-test. The results showed that the average level of knowledge before the intervention was in the category of less (19%), enough (76.2%), good (4.8%), it increased after intervention to enough (14.3%) and good (85.7 %). In the advanced analysis found that the average level of knowledge before the intervention was 60 to 90 (p = 0.001). Conclusion: health education is influential in increasing the level of health cadre knowledge
Health Education about Dental Health of School Children at SDN 7 Sukamenteri, Garut Kota District Iwan Shalahuddin; Udin Rosidin; Umar Sumarna; Nina Sumarni; Ahmad Yamin; Mamat Lukman
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.373 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2384

Abstract

Dental health problems can have a negative impact and affect the quality of life for children, dental health problems such as cavities and dental caries will cause pain and discomfort. This will also interfere with children's activities at school, where children will experience a decrease in learning abilities, children with dental pain will not do their homework, and it is difficult to answer questions as well as children who are not bothered by dental health problems. Dental and Oral Health, Mouth is formed by 2 jaws, namely the upper and lower jaws. In this jaw there are teeth and gums. The teeth and mouth themselves function to chew, speak, and give a harmonious shape to the face. The purpose of education is to provide and improve students' understanding of the importance of preventing dental health problems and to identify the importance of early detection to avoid dental disease. The method used is the lecture method, question and answer, discussion and demonstration. The results of the health counseling activities were approximately 151 students. The counseling participants looked enthusiastic when the material was given. Participants participated in the counseling happily because the counseling was carried out in a fun way. The counseling activity was conducive because the participants paid attention to the material presented well. This is evidenced by the number of participants who are interested in answering questions during the question and answer session. Participants participated in the counseling happily because the counseling was carried out with a pleasant face-to-face method. The counseling activity was conducive because the participants paid attention to the material presented well about personal hygiene and dental and oral hygiene.
Hubungan Monitoring Berat Badan melalui Posyandu dengan Hasil Kenaikan Berat Badan Balita di Desa Jayaraga Kabupaten Garut Ajeng Fajriati Nurul Fatimah; Mamat Lukman; Udin Rosidin
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i2.8118

Abstract

ABSTRACT Monitoring of body weight and weight gain for toddlers has an effect on the growth status of toddlers which can be monitored through posyandu activities. Based on a preliminary study in Jaya Raga Village, data on the coverage of D/S Indicators in posyandu activities was 74.7%, but based on data, the coverage of N/S Indicators for children under five was only 36%. The purpose of this study was to determine the relationship between monitoring weight through posyandu with weight gain in Jayaraga Village. This study uses secondary data from the Posyandu Information System (SIP) book report from July to December 2020 in Jayaraga Village. The research uses quantitative methods that are correlation analytic. The population in this study was 497 toddlers in Jayaraga Village. Data were analyzed using chi square correlation test. The results showed that there were 62.8% of children under five who did weight monitoring through the posyandu, 37.2% who did not do weight monitoring through the posyandu. The results of the study also showed that 60% of under-fives experienced weight gain, and 40% of under-fives who did not gain weight. Based on the correlation test, there is a relationship between monitoring body weight and weight gain of toddlers in Jayaraga Village with a p value of 0.00 < (0.05) and an Odds Ratio of 3.5 means that toddlers who do weight monitoring at the posyandu have a chance to experience weight gain 3 times than those who do not do weight monitoring through posyandu. There is a relationship between weight monitoring through posyandu and weight gain of children under five. Thus, as a recommendation, it is necessary to empower cadres to actively motivate and increase community participation. Keywords: Monitoring Weight Gain, Posyandu, Toddler, Weight Gain   ABSTRAK Monitoring berat badan dan Kenaikan Berat Badan terhadap balita berpengaruh pada status pertumbuhan balita yang dapat dimonitoring melalui kegiatan posyandu. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Jaya Raga, data cakupan Indikator D/S pada kegiatan posyandu yaitu sebanyak 74,7% namun berdasarkan data  cakupan Indikator N/S pada balita hanya sebanyak 36%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan monitoring berat badan melalui posyandu dengan Kenaikan Berat Badan di Desa Jayaraga. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan buku Sistem Informasi Posyandu (SIP) pada bulan Juli sampai bulan Desember 2020 di Desa Jayaraga. Penelitian mengggunakan metode kuantitatif yang bersifat analitik korelasi. Populasi dalam penelitian ini 497 balita yang ada di Desa Jayaraga. Data dianalisis menggunakan uji korelasi chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat 62,8% balita yang melakukan monitoring berat badan melalui posyandu, 37,2% yang tidak melakukan monitoring berat badan melalui posyandu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Kenaikan Berat Badan sebanyak 60% balita yang mengalami kenaikan berat badan, dan sebanyak 40% balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan pada balita. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan antara monitoring berat badan dengan kenaikan berat badan balita di Desa Jayaraga dengan nilai p Value 0,00 < α (0,05) serta didapatkan Odds Rasio 3,5 maka balita yang melakukan monitoring berat badan ke posyandu memiliki peluang untuk mengalami kenaikan berat badan 3 kali dari pada yang tidak melakukan monitoring berat badan melalui posyandu. Terdapat hubungan antara monitoring berat badan melalui posyandu dengan kenaikan berat badan balita. Dengan demikan sebagai rekomendasi diperlukan pemberdayaan kader untuk aktif memotivasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Kata Kunci: Balita, Berat Badan, Kenaikan Berat Badan Monitoring, Posyandu
Pembentukan dan Pemberdayaan Program Proslah (Peer Group Stunting Sekolah) dalam Upaya Pencegahan Stunting di SDN 1-2 Sukamenteri Garut Iwan Shalahuddin; Mamat Lukman; Udin Rosidin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9347

Abstract

ABSTRAK Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, selengkapnya berikut ini: Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Berdasarkan Karakteristik Antropometri di SDN 1 dan 2 Sukamentri (n=323) didapatkan bahwa sebanyak 95 siswa (29.4%) memiliki berat badan 21-25 kg, 90 siswa (27,9%) 26-30 kg, 45 siswa (13,9%) 31-35 kg, 36 siswa (11.1%) ≤ 20 kg, 35 siswa (10.8%) ≥ 41kg, dan 22 siswa (6.6%) memiliki berat badan 36-40 kg. Tinggi badan siswa SDN 1 dan 2 Sukamentri paling banyak setinggi 121-130 cm yaitu 112 siswa (34.7%), kemudian 107 siswa (33.1%) 131-140 cm, 54 siswa (16.7%) 141-150 cm, 37 sisiwa (11.5%) ≤120 cm, 12 siswa (3.7%) 151-160 cm, dan 1 siswa (0.3%) ≥ 161 cm. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penyuluhan kesehatan terkait stunting sebagai bahan informasi bagi siswa. Dengan kegiatan penyuluhan ini diharapkan para siswa untuk tidak salah langkah dalam mengambil keputusan oleh karena perubahan pola  pikir  yang terjadi  pada  dirinya. Selain itu  dapat  membantu  siswa  dalam mengetahui berbagai dampak stunting serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya agar tidak terjerumus ke dalam berbagai bentuk gangguan kesehatan.  Kata Kunci: Pembentukan, Pemberdayaan,  Proslah,  Stunting  ABSTRACT Recently, stunting has been hotly discussed by many people, especially mothers. Based on WHO, stunting is a disorder of child growth and development caused by malnutrition, infection, and inadequate stimulation. The number of stunting sufferers in Indonesia continues to decline. But stunting prevention steps really need to be taken, in full the following: Meeting nutritional needs since pregnancy. A relatively effective action taken to prevent stunting in children is to always fulfill nutrition since pregnancy. Based on Anthropometric Characteristics at SDN 1 and 2 Sukamentri (n=323) it was found that as many as 95 students (29.4%) weighed 21-25 kg, 90 students (27.9%) 26-30 kg, 45 students (13.9%) 31-35 kg, 36 students (11.1%) ≤ 20 kg, 35 students (10.8%) ≥ 41kg, and 22 students (6.6%) weighed 36-40 kg. The student body height of SDN 1 and 2 Sukamentri is the most as high as 121-130 cm, namely 112 students (34.7%), then 107 students (33.1%) 131-140 cm, 54 students (16.7%) 141-150 cm, 37 students (11.5%) ≤120 cm, 12 students (3.7%) 151-160 cm, and 1 student (0.3%) ≥ 161 cm. Therefore, it is necessary to conduct health counseling related to stunting as information material for students. With this counseling activity, it is hoped that students will not take the wrong step in making decisions because of the change in mindset that occurs to them. In addition, it can help students in knowing the various impacts of stunting and can fortify themselves and their social environment so as not to fall into various forms of health problems.  Keywords: Formation, Empowerment, Proslah, Stunting
Diet in pregnant women in preventing stunting: a scoping review Mamat Lukman; Femmy Aditya Purnama Sejati; Sandra Pebrianti; Iwan Shalahuddin
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.025 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i2.1869

Abstract

Stunting is a chronic nutritional health problem in toddlers. However, stunting can be prevented, one of which is by maintaining maternal health during pregnancy, namely diet and nutritional intake. Therefore, pregnant women are expected to be able to control their diet. This study aims to provide an overview of diet in pregnant women as a prevention of stunting events. This study used the scoping review method. The databases used are EBSCOhost and PubMed with a search for relevant studies published from 2017-2022. The inclusion criteria for selected articles are English-language articles, fulltext articles. Excluded articles are articles that use meta-analysis and systematic review methods. The results obtained were 8 articles, of which seven articles showed the type and healthy diet of the significance of increasing birth weight which is an indicator of growth and incidence of stunting. In detail, the type and healthy diet in pregnant women is to increase food intake by 15% than usual with the consumption of the main food 3x a day plus 2x interludes/snacks consisting of more than 5 types of food (MDD-W) with more than 4 servings/week in each type, so that the nutrition of pregnant women remains fulfilled, accompanied by multivitamin supplementation (vitamin B-1 (thiamin), B-2 (riboflavin),  B-6, niacin, B-12, C, and E), calcium, folic acid and IFA tablets. The conclusion obtained is that the type and healthy diet in pregnant women produces a significant good effect on birth weight in preventing stunting. As well as demographic factors affecting the diet in pregnant women.
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja di PT. Linda Jaya RW 12 Kelurahan Kota Wetan Garut Kota Kabupaten Garut Iwan Shalahuddin; Udin Rosidin; Mamat Lukman; Ahmad Yamin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16778

Abstract

ABSTRAK Promosi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai bagian dari perbaikan kondisi kerja secara keseluruhan, merupakan strategi penting, tidak hanya untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas. Pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk Untuk Mengetahui masalah yang dapat terjadi dan bagaimana cara Mengatasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Pekerja Jaket Kulit di PT. Linda Jaya yang berada di wilayah Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota. Metode yang dilakukan dalam pendidikan kesehatan adalah penjelasan atau ceramah yang diberikan oleh pemateri kepada pekerja dan pemilik home industry produksi kulit PT. Linda Jaya secara langsung, dan diikiuti dengan tanya jawab dan demonstrasi. Hasil , Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil pengkajian kebutuhan belajar dapat terlihat bahwa ada sebagian pekerja, kebutuhan belajar yang termasuk kedalam kebutuhan belajar: Perceived needs, Unperceived needs dan Misperceived needs Karena ada sebagian peserta yang mengetahui bahaya jika tidak melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja yang baik dan benar yang berbahaya bagi kesehatan. Kesimpulan, Pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan Pekerja terkait Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja untuk mengurangi dan menghilangkan terjadinya kecelakaan kerja. Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini menunjukkan hasil yang baik terhadap pengetahuan pekerja dilingkungan kerjanya. Rencana berkelanjutan program dimasa yang akan datang adalah: Memberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan upaya upaya pencegahan terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja dengan membiasakan pertolonga pertama pada kecelakaan Kerja pada saat bekerja dan Melibatkan stakeholder setempat dan pemilik home industri. Kata Kunci: Edukasi, Pertolongan Pertama, Kesehatan dan Keselamatan Kerja  ABSTRACT The promotion of occupational safety and health, as part of the overall improvement of working conditions, is an important strategy, not only to ensure the welfare of workers but also to make a positive contribution to productivity. This health education aims to find out the problems that can occur and how to overcome first aid in work accidents for leather jacket workers at PT. Linda Jaya which is located in the area of Wetan City Village, Garut Kota District. The method carried out in health education is an explanation or lecture given by the speaker to workers and owners of the leather production home industry of PT. Linda Jaya directly, and was followed by questions and answers and demonstrations. Results, Based on the results of the recapitulation of the results of the learning needs assessment, it can be seen that there are some workers, learning needs that are included in the learning needs: Perceived needs, Unperceived needs and Misperceived needs Because there are some participants who know the danger if they do not give first aid to good and correct work accidents that are dangerous to health. Conclusion, Health education is effective in increasing workers' knowledge related to first aid in work accidents to reduce and eliminate the occurrence of work accidents. The health education carried out shows good results on the knowledge of workers in their work environment. The program's sustainable plan for the future is: Providing an understanding of the importance of making efforts to prevent occupational health and safety risks by familiarizing first aid in work accidents at work and involving local stakeholders and industrial home owners.    Keywords: Education, First Aid, Occupational Health and Safety