Hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk memiliki usia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, serta lebih dari 12 juta penduduk yang memiliki usia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Gangguan jiwa merupakan respon seseorang yang mengalami perubahan emosi, pola pikir, serta perilaku, sehingga dalam proses penyembuhannya perlu adanya peran keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perawatan pasien. Keluarga berperan dalam mengantar berobat, mengingatkan minum obat, memberikan saran atau motivasi dan sebagainya, tetapi, tidak semua menjalankan peran tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran peran keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini berjumlah 5 partisipan dengan kriteria keluarga yang mengantar berobat di poli jiwa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan teknik berupa wawancara atau interview. Analisis data pada penelitian ini, yaitu reduksi data, penyajian data, serta melakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa: Peran keluarga sebagai penyedia baik, (2) Peran keluarga sebagai pendorong sebagian besar baik, (3) Peran keluarga sebagai inisiator-kontributor sebagian besar kurang baik, (4) Peran keluarga sebagai pioner kurang baik, (5) Peran keluarga sebagai pengasuh baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023