Berdasarkan data dari Puskesmas Kersik Tuo, prevalensi kejadian stunting pada tahun 2019 sebesar 18,7% dan tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 2,8% namun tahun 2021 prevalensi kejadian stunting menempati urutan pertama se Kabupaten kerinci yaitu 13,7%. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting yaitu kekurangan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan Riwayat infeksi penyakit dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kersik Tuo Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain cross sectional, yang dilaksanakan pada bulan September tahun 2022. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu balita di Desa Tanjung Bungo Wilayah Kerja Puskesmas Kersik Tuo dengan jumlah 114. Sampel diambil dengan metode Accidental Sampling sebanyak 68 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi badan. Kemudian diolah dengan SPSS dan dianalisis dengan uji statistik Chi- square dengan derajat kemaknaan (α= 0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa balita yang mengalami stunting sebesar 54,4%, , balita dengan status ekonomi rendah sebanyak 57,4% balita yang memiliki riwayat infeksi penyakit sebanyak 42,69%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah Status Ekonomi (p= 0,019) dan Riwayat penyakit infeksi (p=0,02).Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan independen berhubungan dengan variabel. Untuk meminimalisir kejadian stunting disarankan kepada pimpinan puskesmas kepada bidan untuk dapat menggalakan pemberian ASI Ekslusif, memberikan edukasi kesehatan kepada ibu balita mengenai faktor penyebab stunting, serta memperhatikan asupan nutrisi anakKata Kunci :stunting, status ekonomi, Riwayat penyakit infeksi.
Copyrights © 2023