Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Studi Tingkat Kecemasan Remaja Terhadap No-Mobile Phone (Nomophobia) Rahayuningrum, Dwi Christina; Sary, Annisa Novita
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7, No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.252 KB) | DOI: 10.31311/jk.v7i1.4511

Abstract

Telepon genggam telah membuat perubahan dari alat komunikasi sederhana menjadi perangkat komunikasi yang canggih yang sering disebut sebagai smartphone. Smartphone telah menjadi alat komunikasi dan informasi dalam kehidupan sehari-hari.. Informasi dan teknologi komunikasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup. Smartphone memfasilitasi individu dalam proses melakukan komunikasi dan memberikan tingkat mobilitas yang memungkinkan pengguna smartphone dapat dihubungi setiap saat. . Tujuan penelitian ini agar dapat mempelajari tingkat kecemasan remaja dengan mobile phone. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan desain kuantitatif. Penelitian di lakukan pada remaja Sekolah Menengah Atas di Kota Padang pada tahun 2018. Data dikumpulkan melalui penyebaran koesioner dengan mengunakan teknik cluster sampling Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2018 di Sekolah Menengah Atas yang berada di Kota Padang. Adapun sampel yang diperoleh sampai bulan September 2018 sebanyak 147 orang. Hasil yang diperoleh untuk tingkat kecemasan siswa yaitu 61,2% remaja Sekolah Menengah Atas di Kota Padang mengalami kecemasan sedang, dan 67,3% remaja Sekolah Menengah Atas di Kota Padang mengalami nomophobia sedang. Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan remaja Sekolah Menengah Atas terhadap nomophobia di Kota Padang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan apabila dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tindakan penecagahan dan penatalaksanaan dalam mengatasi nomophobia pada remaja. Selain itu disarankan kepada pihak Sekolah maupun tenaga kesehatan agar dapat melakukan screening terhadap siswa terkait dengan penggunaan mobile phone.
Study of Youth Anxiety Levels on No-Mobile Phone (Nomophobia) in Padang City Dwi Christina Rahayuningrum; Annisa Novita Sary
International Conference of Mental Health, Neuroscience, and Cyber-psychology
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32698/25252

Abstract

Smartphones have become a means of communication and information in everyday life. This situation makes a person have a dependency in life on mobile phones. Too often the use of mobile phones will cause Nomophobia to begin with smarthphone addiction, assuming that mobile phone is a very important and inseparable need for life. Currently the problem of Nomophobia has occurred in several countries in the world even in Indonesia, this problem is a psychosocial problem. This study uses an analytical approach with quantitative design. Research was conducted on adolescents of high school in the city of Padang in 2018 with a sample of 147 people. Data was collected through questionnaires. The purpose of this study is to be able to study the level of teen anxiety with mobile phones. This research began in July 2018 at Senior High Schools in Padang City. The results obtained for students' anxiety level is 54.5% of high school teenagers in Padang City experience moderate anxiety, and 47.6% of high school teenagers in Padang City experience moderate nomophobia. There is a relationship between the level of anxiety of high school teenagers towards nomophobia in Padang City.
Permainan Berburu Harta Karun Tentang Siaga Bencana Gempa Bumi dan tsunami di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang Tahun 2021 Annisa Novita Sary
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1230

Abstract

ABSTRAKBencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, serta kerusakan lingkungan. Kota Padang berpotensi mengalami bencana gempa bumi dan tsunami di pesisir pantai. Anak-anak di panti asuhan Sayyidah Adawiyyah belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang siaga bencana. Sehingga tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi suatu bencana. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu pemberian edukasi tentang siaga bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan dilaksanakan di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah pada bulan September 2021. Kegiatan diawali dengan pemberian pre test untuk melihat tingkat pengetahuan anak-anak tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami, kemudian pemberian edukasi dengan menggunakan metode permainan berburu harta karun. Model pembelajaran berburu harta karun adalah model pembelajaran  yang menyenangkan. Peserta didik dilatih untuk mencari, aktif, kreatif dan berkreasi menemukan jawaban-jawaban dari pertayaan-pertanyaan yang diberikan tentang siaga bencana. Tahap pertama dilakukan dengan memberikan pre test dan diakhiri dengan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat dapat dinilai sudah berjalan dengan baik dilihat dari semua kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal kegiatan yang direncanakan. Penyuluhan dilakukan pada tanggal 14 September 2021 yang diikuti oleh anak-anak Panti asuhan sebanyak 25 orang. Dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan anak-anak tentang siaga bencana gempa bumi dan tsunami sebelum (64%) dan sesudah (87%) intervensi. Diharapkan kepada pihak mitra khususnya Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah untuk bisa juga menerapkan dan mengajarkan model pembelajaran permainan edukatif pada anak asuh yang lain mengenai kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.Kata Kunci: Siaga bencana; metode berburu harta karun; edukasi  ABSTRACTDisaster is an event or series of events that result in victims of human suffering, loss of property, and environmental damage. The city of Padang has the potential to experience earthquakes and tsunamis on the coast. The children at the Sayyidah Adawiyyah orphanage have never received any socialization about disaster preparedness. So they don't know what steps to take in the event of a disaster. One of the interventions that can be done is providing education about earthquake and tsunami disaster preparedness. The activity was carried out at the Sayyidah Adawiyyah Orphanage in September 2021. The activity began with giving a pre-test to see the level of children's knowledge about earthquake and tsunami disaster preparedness, then providing education using the treasure hunting game method. The treasure hunt learning model is a fun learning model. Students are trained to seek, be active, creative and creative in finding answers to the questions given about disaster preparedness. The first stage is done by giving a pre-test and ends with a post-test to measure the increase in knowledge. The results of community service activities can be judged to have gone well, seen from all the activities carried out in accordance with the planned activity schedule. The counseling was carried out on September 14, 2021, which was attended by 25 children from the orphanage. It can be concluded that there was an increase in children's knowledge about earthquake and tsunami preparedness before (64%) and after (87%) intervention. It is hoped that partners, especially the Sayyidah Adawiyyah Orphanage, can also apply and teach educational game learning models to other foster children regarding earthquake and tsunami disaster preparedness and mitigation.Keywords: Disaster preparedness; treasure hunting methods; education
Pemberian Edukasi Tentang Hipertensi Dengan Media WhatsApp Blast Di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Kota Padang Annisa Novita Sary
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1049

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berdasarkan data Puskesmas Dadok Tunggul Hitam terdapat kasus dengan diagnosa hipertensi sebanyak 5.587 jiwa (2018) meningkat menjadi 6.367 jiwa (2019). Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu pemberian edukasi tentang hipertensi. Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam pada bulan September 2020. Kegiatan diawali dengan pemberian pre test untuk melihat tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi, kemudian pemberian edukasi kesehatan tentang penyakit hipertensi. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilaksanakan dengan memberikan edukasi terkait hipertensi kepada masyarakat melalui media Whatsapp Blast, dan diakhiri dengan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuannya. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat terhadap pasien yang terdiagnosis penyakit hipertensi dari 15 orang pasien terdapat 5 orang (33%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang hipertensi sebelum diberikan penyuluhan. Setelah diberikan penyuluhan secara daring melalui media Whatsapp Blast  dari 15 orang pasien terdapat 12 orang (80%) memiliki pengetahuan yang baik tentang hipertensi dan upaya pencegahannya. Dapat disimpulkan adanya pengingkatan pengetahuan tentang upaya pencegahan hipertensi setelah diberikan edukasi dengan media Whatsapp Blast. Disarankan agar pemberian edukasi dengan media Whatsapp Blast dapat dilakukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi; media whatsapp blast; edukasi  ABSTRACT                                                                                          Hypertension is a non-communicable disease which is one of the main causes of death in the world. Based on data from the Public Health Center Dadok Tunggul Hitam, there were cases of hypertension from 5,587 people (2018), increase to 6,367 people (2019). The intervention from this case by providing education about hypertension. The activity was carried out at the Public Health Center Dadok Tunggul Hitam in September 2020. The activity started by giving a pre test about hypertension, then providing health education about hypertension. The health education is delivered through the Whatsapp Blast media, and ends with a post test. The results of the activities for patients diagnosed with hypertension, from 15 patients there were 5 patients (33%) who had a good level of knowledge before given education. After given education through Whatsapp Blast media, there were 12 patients (80%) who had good knowledge about hypertension and its prevention efforts. It can be concluded that there is an increase in knowledge about hypertension and prevention after given education through Whatsapp Blast media. It is suggested that education using Whatsapp Blast media can be carried out for health workers in providing health promotion to the public regarding the prevention of hypertension.Keywords: Hypertension; whatsapp blast media; education 
SIMULASI CTPS DAN PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 19 AIR TAWAR KOTA PADANG Inge Angelia; Annisa Novita Sary; Sri Handayani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.470

Abstract

Pencegahan Penyakit Kecacingan pada anak sekolah dasar merupakan programpemberantasan penyakit cacing yang diprioritaskan pada anak-anak untukmemperhatikan peningkatan perkembangan dan kualitas hidup anak. Infeksi kecacingandapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit penting lainnya seperti malaria, TBC,diare dan anemia. Pemukiman penduduk yang cukup padat dan masih ada beberapawarga yang memiliki tempat tinggal yang kumuh di Kota Padang merupakan salahpenyebab angka kejadian kecacingan masih banyak ditemukan. Salah satu sekolah yangberada di Kota Padang yaitu SDN 19 Air Tawar didapatkan kondisi geografis sekolahletaknya di pinggir pantai serta kepadatan antar penduduknya yang memungkinkanpenularan cacing dengan baik. Selain itu banyaknya anak yang bermain dan berkontaklangsung dengan tanah serta jarang memakai alas kaki, juga masih banyak pendudukyang belum mempunyai toilet dan buang air besar sebarangan yang memperburukpenularan cacing pada anak usia di SD di Air Tawar Barat. Oleh karena itu, dalamkegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh program studi KesehatanMasyarakat diberikan simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan pencegahanpenyakit kecacingan bagi anak sekolah SDN 19 Air Tawar Padang. Pendidikan tentangpencegahan kecacingan melalui penyampaian materi serta simulasi CTPS di SDN 19Air Tawar dengan jumlah siswa sebanyak 76 orang. Hasil simulasi CTPS danpencegahan kecacingan dianalisis secara kualitatif (berdasarkan observasi dan hasildiskusi) menunjukkan bahwa semua peserta mendapat pengetahuan tentangpenanggulanan/pencegahan penyakit kecacingan dan terampil didalam melakukanCTPS
EDUKASI PEMBERIAN IMUNISASI MR (MEASLES RUBELLA) PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA BALITA Melia Pebrina; Fenny Fernando; Annisa Novita Sary
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1048

Abstract

Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella.Vaksin MR (Measles Rubella) memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan, dan penyakit jantung bawaan. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020. Berdasarkan hasil surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Sedangkan untuk akselerasi pengendalian rubella/CRS maka perlu dilakukan kampanye imunisasi tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam imunisasi rutin. Program Pengabdian Masyarakat ini melalui penerapan Ipteks bagi masyarakat bertujuan mengenalkan dan tercapainya cakupan imunisasi measles rubella. Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu  tanggal 18 Februari 2021 pukul 10.00 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Nanggalo Padang. Peserta yang hadir jumlah 15 orang ibu-ibu yang mempunyai anak usia balita. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia balita tentang pemberian imunisasi MR. Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan edukasi tentang pemberian imunisasi MR.  Kata Kunci: Imunisasi MR (Measles Rubella)  ABSTRACT Measles and Rubella are infectious diseases that are transmitted through the respiratory tract caused by the measles and rubella viruses. The MR (Measles Rubella) vaccine provides benefits such as protecting children from disability and death due to complications of pneumonia, diarrhea, brain damage, deafness, blindness and heart disease. built-in. Indonesia has committed to achieve elimination of measles and control of rubella / Congenital Rubella Syndrome (CRS) by 2020. Based on the results of surveillance and immunization coverage, routine measles immunization alone is not sufficient to achieve the target of measles elimination. Meanwhile, for the acceleration of rubella / CRS control, it is necessary to carry out an additional immunization campaign before the introduction of the MR vaccine into routine immunization. This Community Service Program through the application of science and technology for the community aims to introduce and achieve measles rubella immunization coverage. Community service activities will be carried out on Wednesday, February 18, 2021 at 10.00 WIB, the place of implementation is at the Nanggalo Padang Health Center. Participants who attended were 15 mothers who have children under five. Based on the results of these activities there is an increase in the knowledge of mothers who have children aged under five about giving MR immunization. It is hoped that health workers will increase education about MR immunization. Keywords: immunization MR (Measles Rubella)Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella.Vaksin MR (Measles Rubella) memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan, dan penyakit jantung bawaan. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020. Berdasarkan hasil surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Sedangkan untuk akselerasi pengendalian rubella/CRS maka perlu dilakukan kampanye imunisasi tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam imunisasi rutin. Program Pengabdian Masyarakat ini melalui penerapan Ipteks bagi masyarakat bertujuan mengenalkan dan tercapainya cakupan imunisasi measles rubella. Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu  tanggal 18 Februari 2021 pukul 10.00 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Nanggalo Padang. Peserta yang hadir jumlah 15 orang ibu-ibu yang mempunyai anak usia balita. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia balita tentang pemberian imunisasi MR. Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan edukasi tentang pemberian imunisasi MR.  Kata Kunci: Imunisasi MR (Measles Rubella)  ABSTRACT Measles and Rubella are infectious diseases that are transmitted through the respiratory tract caused by the measles and rubella viruses. The MR (Measles Rubella) vaccine provides benefits such as protecting children from disability and death due to complications of pneumonia, diarrhea, brain damage, deafness, blindness and heart disease. built-in. Indonesia has committed to achieve elimination of measles and control of rubella / Congenital Rubella Syndrome (CRS) by 2020. Based on the results of surveillance and immunization coverage, routine measles immunization alone is not sufficient to achieve the target of measles elimination. Meanwhile, for the acceleration of rubella / CRS control, it is necessary to carry out an additional immunization campaign before the introduction of the MR vaccine into routine immunization. This Community Service Program through the application of science and technology for the community aims to introduce and achieve measles rubella immunization coverage. Community service activities will be carried out on Wednesday, February 18, 2021 at 10.00 WIB, the place of implementation is at the Nanggalo Padang Health Center. Participants who attended were 15 mothers who have children under five. Based on the results of these activities there is an increase in the knowledge of mothers who have children aged under five about giving MR immunization. It is hoped that health workers will increase education about MR immunization. Keywords: immunization MR (Measles Rubella)
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK ORANG TUA BALITA PADA KEJADIAN PNEUMONIA DI WILAYAH KOTA PADANG TAHUN 2018 Annisa Novita Sary; Edison .,; Oktariyani Dasril
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 10, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.623 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v10i1.303

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), terutama pneumonia, masih menjadi penyakitutama yang menyebabkan kematian bayi dan balita. Insiden kematian ISPA (terutamapneumonia) paling tinggi terdapat pada kelompok umur 12-23 bulan yaitu sebesar 21,7%(Riskesdas, 2013). Salah satu adalah faktor kejadian pneumonia adalah pengetahuan dan perilakumerokok orang tua dan anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahuiefektivitas pendidikan kesehatan terhadap perilaku merokok orang tua. Jenis penelitian ini adalaheksperimental dengan desain quasi eksperimental one group Pretest Postest. Kelompokeksperimental dalam studi ini diberi pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leafletdan brosur. Populasi penelitian ini adalah semua orang tua yang mempunyai anak-anak berusia12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang dengan jumlah sampel 124 orang. Datadianalisis dengan univariat dan bivariat. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan Juli 2018, ditemukan ada 32 kasus(25,8%) pneumonia pada balita. Ditemukan lebih dari separuh responden (84,7%) memilikiperilaku merokok. Sebanyak 58,9% anggota keluarga memiliki perilaku merokok dalam kategoriberat. Dari hasil uji statistik, ditemukan bahwa pendidikan kesehatan efektif dalam mengubahperilaku merokok anggota keluarga (p-value = 0,001) pada kejadian pneumonia pada anak balitadari mereka yang merokok parah.
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN BERBURU HARTA KARUN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SIAGA BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SAYYIDAH ADAWIYYAH Annisa Novita Sary; Sandra Hardini
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i2.1287

Abstract

Kota Padang berpotensi mengalami bencana gempa bumi dan tsunami di pesisir pantai. Anak-anak di panti asuhan Sayyidah Adawiyyah belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang siaga bencana. Sehingga tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi suatu bencana. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas metode berburu harta karun terhadap peningkatan pengetahuan tentang siaga bencana gempa bumi dan tsunami pada anak-anak di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pretest – postest. Sampel penelitian berjumlah 35 anak. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon tingkat kepercayaan 95%, p<0,05. Hasil uji statistik menunjukkan adanya efektivitas (p-value=0,012) metode permainan berburu harta karun efektif terhadap peningkatan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami pada anak-anak di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah kota Padang tahun 2021. Diharapkan kepada pihak mitra khususnya Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah untuk bisa juga menerapkan dan mengajarkan model pembelajaran permainan edukatif pada anak asuh yang lain mengenai kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.Kata Kunci: Siaga Bencana; metode berburu harta karun; edukasi
FAKTOR RISIKO KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGITAHUN 2013 Annisa Novita Sary
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/782220162017%p1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2013.Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan  desain kasus kontrol. Populasi kasus adalah semua pasien rawat inap di bangsal neurologis yang pertama kali didiagnosis stroke dan tercatat dalam rekam medis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi periode bulan Juni 2013. Kontrol dipilih berdasarkan matching umur yaitu semua pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam yang tidak pernah terkena stroke.Jumlah sampel adalah 88 orang terdiri dari 44 kasus dan 44 kontrol.Data dianalisis secara univariat dan bivariat.Faktor risiko kejadian stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah jenis kelamin (p=0,038; OR= 2,8; 95%CI= 1,009-7,774), riwayat stroke pada keluarga ( p=0,0045; OR= 4,25; 95%CI= 1,430-12,630), dan pola makan (p=0,002; OR=4,00; 95%CI= 1,501-10,657), sedangkan kebiasaan minum kopi (p=0.144; OR=1,87; 95%CI=0.795-4.422) tidak terbukti secara signifikan sebagai faktor risiko stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Jenis kelamin, riwayat stroke pada keluarga, dan pola makan merupakan faktor risiko terhadap kejadian stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2013. Oleh karena itu upaya pencegahannya adalah memperhatikan faktor lingkungan dalam keluarga seperti pola makan dan gaya hidup yang tak sehat disamping faktor genetis yang terlibat dalam keluarga.Kata Kunci: Faktor risiko stroke, Case control, Matching
ANALISIS FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Annisa Novita Sary
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201758-681

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pada anak yang serius dan paling banyak menyebabkan kematian pada balita. Cakupan penemuan Pneumonia Puskesmas Andalas tahun 2015 sebesar 54,2%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik dengan kejadian Pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control study. Populasi yaitu semua pasien anak balita usia 12-59 bulan yang didiagnosis menderita Pneumonia di Puskesmas Andalas terhitung bulan Januari-April 2016. Jumlah sampel adalah 102 orang. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% (p-value < 0,05). Analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik metode Backward LR. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan Pneumonia pada anak balita di Puskesmas Andalas Kota Padang adalah riwayat pemberian ASI ekslusif (p=0,023; OR=2,752 ;95%CI=1,795-3,858), sedangkan status gizi (p=0,821; OR=0,813; 95%CI=0,333-1,985), BBLR (p=0,318; OR=2,545; 95%CI=0,620-10,458), riwayat imunisasi dasar (p=0,321; OR=1,607; 95%CI=0,734-3,517), dan riwayat pemberian Vit.A (p=0,091; OR=3,231; 95%CI=0,954-10,940), tidak terbukti secara signifikan sebagai faktor risiko Pneumonia Balita di Puskesmas Andalas Kota Padang. Diharapkan kepada orang tua balita untuk mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat.Kata Kunci : Faktor risiko, Pneumonia Balita, Case Control   ABSTRACT          Pneumonia is one of the infectious diseases in children and the most serious causes of death in infants. The coverage of Pneumonia at Health Center of Andalas in 2014 amounted to 45.1%. The purpose of this research was determine the relationship risk factors of intrinsic and extrinsic with the incidence of pneumonia on under five years old children in Health Center of Andalas in Padang. This research was observational analytic study with case control study design. The population was all patients children aged 12-59 months who were diagnosed with pneumonia in Health Center of Andalas in January-April 2016. The total sample were 102 people. Data was analyzed by univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The bivariate analysis using Chi-square test with 95% confidence level (p-value <0.05). Multivariate analysis was using logistic regression analysis methods Backward LR. The results showed that the risk factors associated with pneumonia in children under five in Health Center of Andalas Padang City were a history of exclusive breastfeeding (p = 0.023; OR = 2.752; 95% CI = 1.795 to 3.858), while the nutritional status (p = 0.821; OR = 0.813; 95% CI = 0.333 -1.985), low birth weight (p = 0.318; OR = 2.545; 95% CI = 0.620 to 10.458), basic immunization history (p = 0.321; OR = 1.607; 95% CI = 0.734 to 3.517), did not prove significant as a risk factor for pneumonia in children under five years old in Health Center of Andalas City of Padang. It was expected that parents of toddlers to learn about the importance of maintaining a healthy environment.Keywords: Risk factors, Pneumonia on Under Five Years Old, Case Control