Medicinal Plants (TOGA) are widely grown in the community yards of Kemetul Village, Susukan District, Semarang Regency. The use of TOGA that is not optimal and the low selling price of these plants are the main problems faced by the Women Farmers Group (KWT) of Kemetul Village. This is the background for the implementation of Community Service activities carried out by the Himafarsi Service Team of Ngudi Waluyo University. The activity was carried out through training on making simplicia and herbal products with the target of the Women Farmers Group (KWT) in Kemetul Village. The method of implementing the program is done offline. Indicators of program success can be seen through the increase in participants' knowledge by 96.6%. Community Service Activities have produced activity outputs in the form of participants' abilities in making simplicia, herbal products in the form of W'dank Ginger Plus, Ready to Drink herbs Kunyit Asem and Kencur Rice as well as the opening of Cafe Jamoe Kemetul. The community can use TOGA as herbal products and sell it at Cafe Jamoe Kemetul so that it can increase the selling value of plant products.ABSTRAKTanaman Obat Keluarga (TOGA) banyak tumbuh di lahan pekarangan masyarakat Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Pemanfaatan TOGA yang kurang maksimal serta rendahnya harga jual hasil tanaman tersebut merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul. Hal tersebut menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Himafarsi Universitas Ngudi Waluyo. Kegiatan dilakukan melalui Pelatihan Pembuatan Simplisia dan Produk jamu dengan mitra sasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul. Metode pelaksanaan program dilakukan secara offline. Indikator keberhasilan program dapat diketahui melalui persentase peningkatan pengetahuan peserta sebesar 96,6%. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah menghasilkan output kegiatan berupa kemampuan peserta dalam pembuatan simplisia, produk jamu berupa W’dank Ginger Plus, jamu Ready to Drink Kunyit Asem dan Beras Kencur serta pembukaan Cafe Jamoe Kemetul. Masyarakat dapat memanfaatkan TOGA menjadi produk jamu dan dijual di Cafe Jamoe Kemetul sehingga dapat meningkatkan nilai jual hasil tanaman.
Copyrights © 2022