Claim Missing Document
Check
Articles

SKRINING ANTIOKSIDAN DAN AKTIFITAS ANTIDIABETES EKSTRAK TERPURIFIKASI ETIL ASETAT KOPI HIJAU ARABIKA (Coffea arabica L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Rissa Laila Vifta; Mafitasari, Dwi; Rahman, Erik
Jurnal Zarah Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v8i2.1464

Abstract

Biji kopi hijau arabika (Coffea arabica L.) mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin dan terpenoid. Kandungan flavonoid pada biji kopi hijau arabika diduga memiliki aktifitas sebagai antioksidan dan antidiabetes. Peningkatan aktifitas senyawa aktif dapat ditingkatkan melalui proses purifikasi. Purifikasi biji kopi hijau arabika dilakukan menggunakan pelarut etil asetat melalui pemisahan cair-cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antioksidan ekstrak terpurifikasi etil asetat biji kopi hijau arabika serta menganalisis aktivitas penurunan glukosa secara in vitro. Pengujian aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat), sedangkan pengujian antidiabetes menggunakan metode Nelson Somogyi dengan pembacaan absorbansi menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil identifikasi kualitatif menunjukkan adanya senyawa aktif flavonoid pada ekstrak biji kopi hijau arabika (EBKHA) terpurifikasi etil asetat. Kadar flavonoid total pada EBKHA terpurifikasi etil asetat sebesar 49,47 mg QE/g. Aktifitas antioksidan pada EBKHA terpurifikasi etil asetat diperoleh nilai IC50 69,95 ppm dengan kategori kuat, sedangkan aktivitas penurunan kadar glukosa secara optimal pada konsentrasi 60 ppm dengan penurunan kadar glukosa sebesar 67,50%. Kandungan flavonoid pada EBKHA terpurifikasi etil asetat memiliki kemampuan antioksidan kuat serta berpotensi sebagai kandidat antidiabetes.
Perbandingan Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 70% Dan 96% Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Terhadap Candida albicans Puji Astutik; Richa Yuswantina; Rissa Laila Vifta
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.66

Abstract

Parijoto fruit (Medinilla speciosa) contains active compounds of flavonoids, tannins, saponins, glycosides. Parijoto fruit (Medinilla speciosa) has many benefits for human health, one of which is as an anti-fungal. In this study, the antifungal activity test of 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) was tested against Candida albicans. This research was conducted by maceration using 70% ethanol and 96% ethanol as solvents. While the anti-fungal activity used the disc diffusion method using a concentration variation of 2.5% w / v; 5% w / v and 10% w / v using the ratio of ketoconazole antibiotics. Parijoto fruit extract (Medinilla speciosa) obtained 70% (%) ethanol and 96% (%) ethanol. Ethanol 70% with a concentration of 2.5% w / v of 25.83 mm; 5% w / v was 27.03 mm and 10% w / v was 28.03 mm, while the ethanol extract of 96% parijoto fruit (Medinilla speciosa) at a concentration of 2.5% w / v was 31.59 mm; 5% w / v of 33.24 mm and 10% w / v of 36.11 mm. The statistical results of 70% ethanol and 96% ethanol, both of which have anti-fungal activity, are not much different, as evidenced by the T-Test statistical test with a P-Value of 0.00 <0.05, because the effect of the 96% parijoto fruit compound is more effective. . The 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) can inhibit the growth of Candda albicans with a concentration of 10%. ABSTRAK Buah Parijoto (Medinilla speciosa) mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin, saponin, glikosida. Buah parijoto (Medinilla speciosa) merupakan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah sebagai antifungi. Dalam penelitian ini, uji aktivitas antifungi dari ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) akan diuji terhadap Candida albicans. Penelitian ini dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Sedangkan aktivitas antifungi menggunakan metode difusi cakram menggunakan variasi kosentrasi 2,5% b/v; 5% b/v dan 10% b/v dengan menggunakan perbandingan antibiotik ketokonazole. Ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa) diperoleh hasil etanol 70% (%) dan etanol 96% (%). Etanol 70% dengan konsentrasi 2,5% b/v sebesar 25,83 mm; 5% b/v sebesar 27,03 mm dan 10% b/v sebesar 28,03 mm sedangkan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) pada konsentrasi 2,5% b/v sebesar 31,59 mm; 5% b/v sebesar 33,24 mm dan 10% b/v sebesar 36,11 mm. Hasil statistik etanol 70% dan etanol 96% aktivitas antifungi keduanya memiliki aktivitas antifungi yang tidak jauh berbeda sebagaimana dibuktikan dari uji statistik T-Test dengan nilai P-Value 0,00 <0,05, karena pengaruh dari senyawa buah parijoto 96% lebih efektif. Ekstrak etanol 70% dan etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) dapat menghambat pertumbuhan Candda albicans dengan kosentrasi 10%.
Kajian Pengaruh Pelarut Terhadap Aktivitas Antioksidan Alga Coklat Genus Sargassum dengan Metode Dpph Ni Putu Yunika Candra Riskiana; Rissa Laila Vifta
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.80

Abstract

Brown algae of the genus Sargassum contain phenolic, chlorophyll and carotenoid compounds that function as the most effective antioxidants. The withdrawal of active compounds from natural ingredients is influenced by the nature of the polarity of a solvent. This study aims to examine the effect of solvent variations on antioxidant activity and secondary metabolites in the genus sargassum using the DPPH method. : This research was conducted using a journal review method using secondary data The solvents used were ethanol and methanol (polar), ethyl acetate (semi polar) and n-hexane (non polar). Antioxidant activity Sargassum in ethyl acetate solvent, namely IC50 = 68.89 mg/L, methanol = 69.27 mg/L, ethanol = 239.51 mg/L and n-hexane = 148 ,16 mg/L. The content of secondary metabolites that have antioxidant activity is phenolic compounds of 1,348.18 mg GAE/g, chlorophyll of 2.84 mg/g and carotenoids of 2.69 mol/g. The solvent variation has an influence on the antioxidant activity. ABSTRAK Alga coklat genus Sargassum mengandung senyawa fenolik, klorofil dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang paling efektif. Penarikan senyawa aktif dari bahan alam dipengaruhi oleh sifat kepolaran suatu pelarut. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan dan senyawa metabolit sekunder pada genus (Sargassum) dengan metode DPPH. Penelitian ini dilakukan dengan metode review jurnal menggunakan data sekunder. Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan metanol (polar), etil asetat (semi polar) dan n-heksan (non polar). Aktivitas antioksidan (Sargassum) pada pelarut etil asetat yaitu IC50 = 68,89 mg/L, methanol = 69,27 mg/L, etanol = 239,51 mg/L dan n-heksan = 148,16 mg/L. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan adalah senyawa fenolik sebesar 1.348,18 ± 2.57 mg GAE/g, klorofil sebesar 2,84 mg/g dan karotenoid sebesar 2,69 µmol/g. Variasi pelarut memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan.
Potensi Antioksidan dan Tabir Surya Ekstrak dan Sediaan Krim Rambut Jagung (Zea mays L.) Indah Mahendra Wardani; Rissa Laila Vifta
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.92

Abstract

Sunlight emits electromagnetic radiation consisting of infrared, visible light, and UV radiation. High sun exposure can have an impact on skin damage. Corn silk is a waste from the cultivation of corn crops whose utilization is still very limited. Corn silk extract contains phenolic, flavonoids, and carotenoids that are efficacious as antioxidants and sunscreens. This study aims to find out the potential of antioxidants and sunscreens in corn silk extract and cream. This study by reviewing 5 articles consisting of 1 international article and 4 accredited National articles that discuss the activity of antioxidants and sunscreens both extracts and corn silk cream (Zea mays L.) published in 2011-2021. The results of the study of the five articles show that the compounds contained in corn hair extract that have antioxidant activity and sunscreen are phenolic, flavonoid, and carotenoids. Corn hair extract (Zea mays L.) has a very strong antioxidant activity category and has activity as an ultra protection category sunscreen. Corn silk cream have a very weak antioxidant activity and have maximum protection sunscreen activity. Both of corn silk extract and cream have antioxidant and sunscreen activity in the presence of secondary metabolite compounds phenolic, flavonoid, and carotene. ABSTRAK Sinar matahari memancarkan radiasi elektromagnetik yang terdiri dari inframerah, cahaya tampak, dan radiasi sinar UV. Paparan sinar matahari yang tinggi dapat berdampak pada kerusakan kulit. Rambut jagung merupakan limbah hasil budidaya tanaman jagung yang pemanfaatannya masih sangat terbatas. Rambut jagung mengandung fenolik, flavonoid, dan karotenoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan tabir surya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antioksidan dan tabir surya pada ekstrak dan krim rambut jagung. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji sebanyak 5 artikel yang terdiri dari 1 artikel Internasional dan 4 artikel Nasional terakreditasi yang membahas aktivitas antioksidan dan tabir surya baik ekstrak maupun dalam bentuk sediaan krim rambut jagung (Zea mays L.) yang dipublikasikan tahun 2011-2021. Hasil studi dari kelima artikel menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak rambut jagung yang memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya adalah fenolik, flavonoid, dan karotenoid. Ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat dan memiliki aktivitas sebagai tabir surya kategori proteksi ultra. Sediaan krim rambut jagung memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat lemah dan memiliki aktivitas tabir surya kategori proteksi maksimal. Ekstrak maupun sediaan krim rambut jagung memiliki aktivitas baik antioksidan maupun tabir surya dengan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder fenolik, flavonoid, dan karoten.
Formulation and evaluation of pumpkin fruit (Cucurbita maxima L.) emulgel Agitya Resti Erwiyani; Sri Mustika Ayu; Winda Ayu Ningtyas; Rissa Laila Vifta
Jurnal Ilmiah Farmasi 2022: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2022.art9

Abstract

Abstract  Background: The fruit of pumpkin (Cucurbita maxima D.), one of genus Cucurbita, family Cucurbitaceae, has antioxidant activity due to the content of metabolites including amino acids, fatty acids, alpha-tocopherol, beta-tocopherol, beta-carotene, beta-cryptoxanthin, and beta-sitosterol. The content of carotenoids and tocopherols in pumpkin has antioxidant activity, reduces skin damage due to sun exposure, and can slow down the aging process.Objective: The study aimed to formulate pumpkin fruit emulgel and evaluate its physical stability during storage Method: Emulgel contains pumpkin fruit extracts at a concentration of 0.5 – 1.5% w/v. Emulgel evaluations were organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, adhesion, and viscosity at 2 - 8°C, room temperature, and 40 degree Celcius. The stability test observed the physical properties for 28 days.Results: Pumpkin fruit extracts contain flavonoids based on the TLC test. Emulgel showed organoleptic yellow color with pH in the range of 5, homogeneous, adhesion for more than 1 second, dispersion 5 – 7 cm, and viscosity 2000 – 4000 cP. Storage for 28 days did not show a significant difference at all storage temperatures and centrifugation tests.Conclusion Pumpkin fruit emulgel is stable at all storage temperatures 2 – 8 degree Celcius, 28 ± 2 degree Celcius, and 40 ± 2 degree Celcius.Keywords: emulgel, pumpkin, formulation, physical stabilityIntisari Latar belakang: Buahlabu kuning (C. maxima D.) yang termasuk dalam genus Cucurbita famili Cucurbitaceae memiliki aktivitas antioksidan karena kandungan metabolit diantaranya asam amino, asam lemak, alfa-tokoferol, beta-tokoferol, beta-karoten, beta-kriptoxantin, dan beta-sitosterol. Kandungan karotenoid dan tokoferol dalam labu kuning memiliki aktivitas antioksidan, menurunkan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari serta dapat memperlambat penuaan dini. Tujuan: Tujuan penelitian untuk memformulasikan emulgel daging buah labu kuning serta evaluasi stabilitas fisik selama penyimpananMetode: Emulgel mengandung ekstrak daging buah labu kuning pada konsentrasi 0,5 – 1,5 % b/v. Evaluasi emulgel meliputi organoleptis, homogentitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas pada 2 - 8 derajat Celcius, suhu kamar dan 40 derajat Celcius. Uji stabilitas dilakukan dengan pengamatan sifat fisik selama 28 hari.  Hasil: Ekstrak daging buah labu kuning mengandung flavonoid berdasarkan uji KLT. Emulgel menunjukkan organoleptis berwarna kuning dengan pH berkisar 5, homogen, daya lekat lebih dari 1 detik, daya sebar 5 – 7 cm, dan viskositas 2000 – 4000 cP. Penyimpanan selama 28 hari tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada semua suhu penyimpanan dan uji sentrifugasi. Kesimpulan: Emulgel daging buah labu kuning stabil pada semua suhu penyimpanan yaitu 2 – 8 derajat Celcius, 28 ± 2 derajat Celcius dan 40 ± 2 derajat Celcius.Kata kunci : emulgel, labu kuning, formulasi, stabilitas fisik
CHOLESTEROL LOWERING EFFECT OF CHITOSAN NANOPARTICLES USING PARIJOTO FRUITS EXTRACT Fania Putri Luhurningtyas; Rissa Laila Vifta; Nur Syarohmawati; Mahardika Adhi Candra
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.072 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.002017

Abstract

Parijoto (Medinilla speciosa Reinw. ex Blum) fruit is known to have pharmacological activity as cholesterol lowering levels. Its activity needs to be increased with nanoparticle system so that the active substance can bind 100% to the action target. This study aims to determine the formation of nanoparticles from parijoto fruit (NEBP) and activity test as a decrease in cholesterol levels. The formation of nanoparticles used variations of concentration and volume of chitosan and NaTPP. Anti-cholesterol testing is based on the amount of free cholesterol in the sample that reacted with Lieberman-Burchard into complex green compounds. The best formation of NEBP was 0.2% chitosan, 0.1% NaTPP and volume ratio 5:1. The particle size showed an average size of 269.3 nm (10-1000 nm). The result of the percent transmittance and polydispersity index were 99,379 (close to 100%) and 0.378 (PDI 0.5). The functional group-specific of NEBP was OH, N-H, PO3. The morphology was round and non-uniform particles. NEBP can decrease 50% cholesterol levels with a smaller EC50 value was 89.08 compared to the extract (EC50 259.98 ppm). Nanoparticles of parijoto fruit is a potential candidate for anti-cholesterol drug.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Terong Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Dewi Purnamasari; Rissa Laila Vifta; Jatmiko Susilo
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i1.2126

Abstract

Kulit terong ungu (Solanum melongena L.) mengandung senyawa bioaktif flavonoid dan alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui aktifitas antimikroba ekstrak etanol kulit terong ungu (Solanum melongena L.) terhadap Staphyloococcus aureus dan Escherichia coli. Pengujian antibakteri dilakukan menggunakan metode sumuran dengan 5 kelompok perlakuan. Jenis penelitian adalah eksperimental murni dengan post tes control design yang menggunakan kontrol positif Ciprofloxacin, kontrol negatif Aquadest, serta tiga variasi kontrol perlakuan. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 15%, 30%, dan 45% dengan pengamatan diameter zona hambat.. Data dianalisis menggunakan SPSS uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan diameter zona hambat pada variasi konsentrasi 15%, 30%, dan 45%. Aktifitas penghambatan yang sebanding dengan kontrol positif diperoleh pada konsentrasi 45% dengan rata-rata diameter zona hambat 2,68±0,16 cm pada Staphylococcus aureus dan 2,90±0,16 cm pada Escherichia coli (p-value 0.000).. Aktifitas daya hambat ekstrak etanol kulit buah terong menunjukkan spektrum luas bakteriostatik yang mana dapat menghambat bakteri gram positif dan gram negatif. Kata kunci: antibakteri, escherichia coli, kulit terong ungu, staphyloococcus aureus,
KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans Sri Wahyuni; Rissa Laila Vifta; Agitya Resti Erwiyani
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i1.2122

Abstract

Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus muatans. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) sebagai kandidat antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni  dengan desain post tes control group design menggunakan metode difusi sumuran pada 5 kelompok perlakuan. Kontrol positif mengandung Ciprofloxacin, kontrol negatif mengandung aquadest, kontrol media dan kontrol pertumbuhan, perlakuan 1 ekstrak 30% b/v, perlakuan 2 ekstrak 40% b/v, Perlakuan 3 ekstrak 50% b/v. Data hasil di evaluasi menggunakan SPSS 24.0 For Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) menghasilkan zona hambat bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 30% sebesar 1,03 cm, konsentrasi 40% sebesar 1,45 cm, 50% sebesar 1,81 cm, kontrol positif sebesar 1,77 cm, dan kontrol negatif sebesar 0,00 cm. Ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) mempunyai aktivitas menghambat bakteri Streptococcus mutans. Pada konsentrasi 50% ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) dapat menghambat bakteri Streptococcus mutans yang sebanding dengan ciproploxacin. Kata Kunci: Antibakteri, daun Jati Belanda, Streptococcus mutans.
Evaluasi Sifat Fisika-Kimia dan Karakteristik Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Timun Suri (Cucumis melo L.var) Terenkapsulasi Kitosan Fitria Mentari; Rissa Laila Vifta
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.392 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5269

Abstract

Biji timun suri (Cucumis melo L. var) mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yang memiliki efek sebagai antioksidan. Senyawa metabolit sekunder bahan alam umumnya memiliki bioavalailabilitas dan kelarutan yang rendah dengan air. Pembentukan nanopartikel dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sifat fisika-kimia serta karakteristik antioksidan pada Ekstrak Biji Timun Suri terenkapsulasi kitosan. Ekstraksi Biji Timun Suri dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Karakterisasi fisika-kimia dilakukan dengan pengamatan persen transmitansi menggunakan Spektrofotometer UV serta penentuan ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer (PSA). Pengujian karakteristik antioksidan secara in-vitro dengan metode metal ion chelating dengan pembanding Natrium-EDTA dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi Biji Timun Suri menghasilkan rendemen sebesar 9,022 % b/b. Pengamatan nilai transmitansi menghasilkan rerata % (T) sebesar 99.5% yang menunjukkan parameter kualitatif pembentukan Nano-Kitosan Biji Timun Suri. Analisis dengan Particle Size Analyzer (PSA) menunjukkan hasil bahwa nano Kitosan-Biji Timun Suri memiliki indeks polidispersi (PI) sebesar 0.677 dan rerata ukuran diameter partikel sebesar 360 nm. Uji aktivitas antioksidan Nano-Kitosan Biji Timun Suri menghasilkan daya antioksidan yang ditunjukkan dengan nilai IC50 sebesar 95,477 ppm  dengan kategori kuat lebih besar dibandingkan dengan Ekstrak Biji Timun suri yang memiliki nilai IC50 294,404 ppm dengan kategori lemah.
UJI AKTIVITAS NANOPARTIKEL BIJI TIMUN SURI SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP CANDIDA ALBICANS DAN STREPTOCOCCUS MUTANS Fania Putri Luhurningtyas; Rissa Laila Vifta; Andi Pradana; Yurike Tatengkeng
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1195

Abstract

Biji timun suri mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin yang berperan sebagai antibakteri dan antifungi. Peningkatan aktivitas metabolit sekunder biji timun suri sebagai anti mikroba dilakukan dengan melakukan pembentukan nanopartikel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba dari nanopartikel yang didapatkan dari biosintesa menggunakan ekstrak biji timun suri. Sampel biji timun suri diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Pembentukan nanopartikel melalui metode gelasi ionik dengan menggunakan polimer kitosan dan natrium tripolifosfat (NaTPP). Pengujian aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans dan Staphylococcus mutans diuji secara in vitro menggunakan metode mikrodilusi. Perbandingan kitosan dengan NaTPP yang optimal adalah perbandingan 1:5. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap jamur Candida albicans adalah 15,63 mg/mL dan 62,50 mg/mL. Nilai KHM dan KBM nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap bakteri Streptococcus mutans adalah 3,90 mg/mL dan 125 mg/mL. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nanopartikel biji timun suri menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan ekstraknya. Nanopartikel mampu memperbaiki bioavaibilitas dan meningkatkan sistem penghantaran bioaktif timun suri sehingga aktivitas antimikrobanya lebih efektif.Kata kunci:  antimikroba, biji timun suri, Candida albicans, nanopartikel, Streptococcus mutan
Co-Authors Advistasari, Yustisia Dian Advistasari, Yustisia Dian Agitya Resti Erwiyani Alif Maulidya Aminah, Maulidahul Andi Pradana Anhuma Turaya, M.Ridho Anita Dwi Puspitasari Annisah Mahanani Arif Santoso Avian Tri Wahyudi Choirul Huda Damar Adi Prasetyo Della Jauharotus Sa’adah Dewi Purnamasari Diah Nurlaila Dyah Kartika Wening Elvansi, M. Elvansi Faris Hermawan, Faris Fitria Mentari Fuzianingsih, Eka Noviya Hadi Nasbey Hakim, Abdillah Lukman Hanifah Trisnaningsih Hati, Anita Kumala Indah Hartati Indah Mahendra Wardani Indah Mahendra Wardani Istianatus Sunnah Jatmiko Susilo Komang Ana Pratiwi Lailatul Badriyah Lestari, Puji Luhurningtyas, Fania Putri M. Elvansi Elvansi Mafitasari, Dwi Mahardika Adhi Candra Mardiyanti, Devi Maria Ulfah Marini, Yeni Marlina, Lala Adetia Melati Aprilliana Ramadhani Melati Aprilliana Ramadhani, Melati Aprilliana Muhammad Alviyan Shutiawan Muhammad Andri Wansyah Munifilia Ekasari Nadia Miftahul Jannah Nani Winarti Ni Putu Yunika Candra Riskiana Ni Putu Yunika Candra Riskiana Nova Hasani Furdiyanti Nur Syarohmawati Nurjanah, Mutia Hariani Nurul Chanifah Paonganan, Afner Otniel Pera Amelia Prasetyo, Damar Adi Puji Astutik Puji Astutik Pujiastuti, Anasthasia Putri Naja Fadhilah Rahma Diyan Martha Rahman, Erik Ramadhani, Melati Apriliana Reni Citra Agustina Richa Yuswantina Rilla Noor Farida Salsabiela Dwiyudrisa Suyudi Samsuri, Ahmad Santoso, Wingit Saputra, Yoga Sikni Retno Karminingtyas Siti Khusnul Khotimah Siti Khusnul Khotimah, Siti Khusnul Sri Mustika Ayu SULASTRI Sulastri Sulastri Supiani Rahayu Suyudi, Salsabiela Dwiyudrisa Tina Mawardika Tinasari, Niken Delvin Trisnaningsih, Hanifah Wahyudi, Avian Tri Wansyah, Muhammad Andri Winda Ayu Ningtyas Windi Susmayanti Wingit Santoso Yanti, Sahri Yurike Tatengkeng Yustisia Dian Advistasari Zikri, Adi Tiara