Jurnal Cakrawala Ilmiah
Vol. 2 No. 9: Mei 2023

K-MEANS CLUSTERING ANALYSIS PADA PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN INDIKATOR PENDIDIKAN

Nony Lenama (Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik , Universitas Nusa Cendana)
Maria A. Kleden (Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik , Universitas Nusa Cendana)
Irvandi G. Pasangka (Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik , Universitas Nusa Cendana)



Article Info

Publish Date
26 May 2023

Abstract

Salah satu parameter kemajuan pendidikan dapat dilihat dari indikator pendidikan di suatu daerah. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki indikator pendidikan yang berada di bawah angka nasional (95%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur berdasarkan indikator pendidikan dengan menggunakan K-means clustering analysis. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator pendidikan yaitu angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni dan angka partisipasi sekolah. Hasil penelitian ini menggambarkan 4 klaster yaitu klaster pertama terdiri dari 5 anggota yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kupang, Sikka, Ende, dan Manggarai. Klaster kedua terdiri dari 7 anggota yaitu Kabupaten Alor, Rote Ndao, Manggarai Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Nagekeo, dan Manggarai Timur. Klaster ketiga terdiri dari 8 anggota yaitu Kabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Lembata, Flores Timur, Ngada, dan Malaka. Sedangkan klaster keempat memiliki 2 anggota yaitu Kabupaten Sabu Raijua dan Kota Kupang.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

JCI

Publisher

Subject

Humanities Economics, Econometrics & Finance Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Public Health Social Sciences Other

Description

Digitalisasi eknomi menembus batas wilayah negara dan kedaulatan ekonomi yang dapat saja menjadi peluang atau ancaman. Digitalisasi tidak bisa dihindari, tetap permsalahan utamanya adalah bagaimana negara ini harus dapat merumuskan kebijakan agar masyarakat kita jangan hanya menjadi sapi perahan ...