Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan kaya akan aspek gizi seperti asam amino esensial, vitamin, mineral, dan asam lemak. Tingginya konsentrasi logam berat di habitat alami kepiting bakau dapat terakumulasi dan membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi. Namun demikian, informasi mengenai kandungan nutrisi dan logam berat dari daging dan produk sampingan pada kepiting bakau masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komponen bermanfaat dari daging dan produk sampingan Scylla paramamosain serta untuk menyelidiki keamanan pangan dari kontaminasi logam berat. Analisis kadar proksimat, Vitamin A, D, dan E menggunakan HPLC, kadar vitamin B1, B2, C, dan profil asam amino ditentukan dengan menggunakan UPLC, vitamin B12 ditentukan dengan menggunakan LC-MS, mineral dan logam berat ditentukan dengan metode standar AOAC. Selain itu, asam lemak dianalisis dengan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein per gram sebagai mayoritas kandungan masing-masing bentuk (10,24% dalam daging kepiting dan 12,47% dalam produk sampingan). Vitamin yang terdeteksi dari sampel adalah vitamin B2, B12, E. Sebaliknya, logam berat yang di analisis dalam penelitian ini tidak terdeteksi. Asam L-Glutamat adalah komposisi asam amino yang paling melimpah (11037,79 mg/kg daging kepiting dan 15993,22 mg/kg produk sampingan). Selain itu, asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, dan omega- 9 asam lemak juga terkandung dalam spesies ini. Hal ini menunjukkan bahwa Scylla paramamosain merupakan sumber pangan yang bermanfaat dan aman untuk dikonsumsi.
Copyrights © 2023