Proses penyaluran tenaga listrik dari Gardu Induk 150/20 kV, ke konsumen melalui saluran distribusi primer 20 kV yang sangat panjang mengalami jatuh tegangan dan rugi-rugi daya di luar standart yang diizinkan sehingga daya yang diterima konsumen lebih kecil dari pada daya yang dikirimkan, berbagai upaya dapat dilakukan untuk memperbaiki/memperkecil jatuh tegangan, rugi-rugi daya seperti pemasangan kapasitor shunt, pada saluran distribusi tenaga lsitrik. Berdasarkan analisa perhitungan drop tegangan antara PLTD Cot Trueng ke GH Bireuen sebesar 2,59 kV atau V 14,5 %, diluar batas toleransi yang diizinkan SPLN No 72 Tahun 1987 drop tegangan yang diizinkan sebesar 10% pada kondisi tegangan nominal (steady state), dengan pemasangan kapasitor bank pada GH Bireuen, sangat mempengaruhi parameter kenaikan tegangan terima dari 17,9 kV menjadi 18,92 kV, terjadi kenaikan 1,61 kV, pada output Jaringan tegangan rendah 205 V, meningkat ke 210 V, kenaikan factor daya 0,75 Lag ke 0,90 Lag, mengakibatkan kapasitas masing-masing daya meningkat seperti daya semu 10,30 MVA menjadi 10,65 MVA, terjadi kenaikan 0,35 MVA, daya nyata 7,73 MW menjadi 9,58 MW, terjadi kenaikan 1,85 MW, sedangkan daya reaktif terjadi penurunan sebesar 2,22 MVAr dari 6,82 MVAr menurun menjadi 4,37 MVAr, hal ini disebabkan selama ini kebutuhan daya reaktif harus di kirim dari PLTD Cot Trueng, dengan pemasangan kapasitor bank di GH Bireuen kebutuhan daya reaktif beban sebahagian besar sudah dapat dipenuhi oleh kapasitor bank 2,45 MVAr, sehingga rugi-rugi daya 912,5 kW, menjadi 786,8 kW atau turun 125,7 kW. Kata kunci: Saluran Distribusi Primer 20 kV, Susut Tegangan, Losses, Kapasitor Bank 2,45 MVAr.
Copyrights © 2022