Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan lahir dan perkembangan dari industri kerajinan genteng, serta dampak negatifnya bagi kerusakan lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Adapun hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa lahirnya industri genteng di Desa Gedung Rejo Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, karena terdesak oleh kebutuhan para transmigran terhadap atap genteng. Hal ini disebabkan bangunan yang disediakan oleh pemerintah hanya terbuat dari rumbia, sehingga mudah rusak. Tersedianya bahan baku di desa tersebut, membuat beberapa transmigran memanfaatkannya dengan membuat genting dengan alat cetak seadanya terbuat dari kayu. Keberhasilan usaha tersebut, membuat perajinnya semakin bertambah, yang bermakna meningkatkan perekonomian penduduk. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka makin banyak pula membutuhkan bahan baku tanah liat, kayu-kayu untuk pembakaran dan lainnya. Ini semua berdampak pada makin banyak lahan yang dibutuhkan, dengan penggalian yang semakin dalam dan kayu-kayu ditebang untuk memenuhi pembakaran. Semua itu mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk Komering ke lokasi lain, sebab mereka menjual tanah-tanah liat pekarangan, dan kebun untuk bahan baku pembuatan genting. Kondisi tersebut terus berlanjut di lokasi baru, sehingga posisi mereka semakin tersingkir. Di sisi lain, kerusakan lingkungan menyebabkan bencana banjir, perubahan topografi dan ekosistem alam.
Copyrights © 2023