Serambe adalah sastra lisan berbentuk pantun berirama yang hidup di Kecamatan Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Muatan serambe membawa nilai budaya, nilai religi, dan pesan moral yang bersifat universal, serta sebagai wujud kebudayaan serambe mengandung berbagai simbol dan makna yang menyertainya. Pada masa kini terjadi banyak perubahan pada serambe meskipun tetap menyisakan bentuk dan isi aslinya. Tulisan ini bertujuan mengkaji bentuk-bentuk perubahan dan kesinambungan (change and continuity) tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan metode etnografi dan simbolik yang dianalisis secara deskriptif analitik. Data diperoleh dari hasil wawancara narasumber, buku, rekaman-rekaman peristiwa Timbang Kepala Kerbau dan lantunan serambe yang diperoleh dari narasumber dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serambe sebagai bentuk akulturasi Islam dan budaya lokal mengalami perkembangan/perubahan tetapi tetap mempertahankan (continuity) berupa pola isi, bentuk, gaya/irama pantun.Serambe pada masa kini tetap berisi nilai-nilai luhur yang universal, berbentuk sastra pantun, dan berirama sama dengan serambe masa lalu. Perubahan (change) yang terjadi pada serambe, yaitu berupa peralihan ranah, fungsi, pengembangan cara publikasi/sosialisasi, bahasa, proses regenerasi, dan atribut lain. Simbol-simbol budaya berkembang meluas meskipun maknanya banyak yang dipertahankan.
Copyrights © 2023