Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi/perlakuan optimum awal untuk menghilangkan kadar HCN, membuat tempe, dan tahu koro benguk serta mengetahui daya terima konsumen terhadap produk yang di- hasilkan. Perlakuan awal yang dilakukan adalah perendaman koro benguk selama 12 jam, perendaman tiga hari, dan perendaman 12 jam dengan penambahan NaHCO 1% yang dapat menghilangkan kandungan HCN. Koro2 benguk dapat dijadikan tempe tanpa substitusi kedelai, sedangkan pembuatan tahu harus disubstitusi kedelai hingga 65%. Tempe koro benguk yang paling disukai adalah tempe dengan perlakuan awal perendaman tiga hari dengan kandungan protein 12,2%. Tahu koro benguk yang paling disukai adalah tahu dengan formula 20% koro benguk dan 80% kedelai, baik dengan perlakuan awal perendaman 12 jam dengan penambahan NaHCO2 maupun dengan perendaman selama tiga hari. Ini untuk pertama kalinya dilaporkan tentang tahu koro benguk. denganpenambahanNaHCO maupun
Copyrights © 2014