E-learning itu sendiri mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar secara berulang-ulang dimanapun dan kapanpun. Dengan begitu peserta didik dapat memaksimalkan kemampuannya dalam pembelajaran. Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu pembelajaran tradisional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkanPengembangan e-learning di SMKN 1 Majalengka menggunakan model pengembangan ADDIE yakni analysis, design, development, implementation, dan evaluation. E-learning yang dihasilkan memiliki fitur kelas online yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran praktek maupun pembelajaran jarak jauh. Kelas online ini dapat digunakan sebagai media tatap muka secara online ketika guru tidak dapat hadir di kelas. Penilaian kelayakan media pembelajaran e-learning. E-learning mendapat rerata penilaian dari ahli media, sehingga media pembelajaran e-learning dikategorikan dengan kriteria “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan. E-learning mendapat rerata penilaian “4,2” dari ahli materi, sehingga sesuai pedoman hasil konversi data kuantitatif ke data kualitatif maka media pembelajaran e-learning dikategorikan dengan kriteria “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan.
Copyrights © 2022